Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Bedah Rumah Warga pada Masa Tenang, Ini Kata Sandiaga

Kompas.com - 06/04/2017, 14:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program bedah rumah dijadwalkan mulai direalisasikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui "pasukan merah" pada 17 April 2017.

Pada tanggal tersebut, Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua memasuki masa tenang sebelum pemungutan suara pada 19 April.

Adapun masa tenang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta berlangsung sejak 16 April-18 April 2017.

Menanggapi hal itu, Sandi mengaku tidak mau berprasangka buruk. Sebab, ia yakin program tersebut dijalankan untuk kebaikan warga.

Ia yakin, program bedah rumah itu tidak akan memengaruhi sikap politik warga.

"Warga akan sangat cerdas, mana yang merupakan politisasi dari kebijakan dari masyarakat, mana yang betul-betul genuine, betul-betul hadir untuk menjawab permasalahan masyarakat dengan tulus ikhlas," kata Sandi saat ditemui di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2017).

(Baca juga: Kenapa Bedah Rumah Dilakukan 2 Hari Sebelum Pilkada?)

Sandiaga juga mengatakan bahwa hal itu merupakan konsekuensi menghadapi pasangan cagub-cawagub petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

"Saya enggak mau suudzon. Saya lihat apa yang membantu masyarakat, Alhamdulillah, tetapi apa yang dipertanyakan itu timing dan motivasinya," ujar Sandiaga.

Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan DKI Jakarta Bambang Sugiyono sebelumnya mengatakan, tidak ada maksud politik di balik program bedah rumah yang dilaksanakan dua hari sebelum pencoblosan itu.

"Kalau semua serba dikaitkan ke urusan politik ya bisa saja, tetapi kami kan bekerja apa adanya. Program bedah rumah juga bukan baru ada sekarang," ujar Bambang di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (5/4/2017).

Bambang mengatakan, program ini bukan merupakan program baru. Pemerintah Kota Jakarta Timur sudah memiliki progam serupa dengan menggunakan anggaran dari Bazis DKI.

(Baca juga: "Pasukan Merah" Akan Dibantu "Pasukan Pelangi" Saat Bedah Rumah di Cilincing)

Menurut dia, program bedah rumah itu memang sudah ada, tetapi masih banyak warga yang membutuhkan bantuan itu.

Bambang juga mengatakan, tujuan program ini bukan hanya membantu masyarakat miskin, melainkan juga untuk membenahi permukiman.

"Supaya permukimannya menjadi sehat, artinya bersih, sinar matahari masuk," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com