Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Sebut Debat Cagub-Cawagub Berakhir dengan Sejuk

Kompas.com - 13/04/2017, 09:39 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno menilai alur debat putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017) malam, berjalan baik dan cair.

Sumarno mengatakan debat calon gubernur-calon wakil gubernur itu juga berakhir dengan sejuk karena Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan saling meminta maaf.

"Inilah yang kami harapkan ada di closing acara itu, sejuk, ada pesan-pesan simbolik yang disampaikan oleh para calon tadi bahwa mereka bersedia saling memaafkan, bersedia saling merangkul," ujar Sumarno, usai acara debat.

(baca: KPU DKI Puas dengan Pertanyaan Komunitas Masyarakat dalam Debat)

Ahok dan Anies memang diminta oleh moderator debat, Ira Koesno, untuk menyampaikan sesuatu kepada lawan mereka saat pilkada. Anies mengatakan, dia tak akan menjadikan mantan lawan saat pilkada sebagai musuh bila terpilih nanti.

Sebab, menurut Anies, dia ingin membangun pemerintahan yang merangkul. Ada dua pasangan calon yang menjadi lawan Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2017, yakni Ahok- Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni.

Terhadap kedua paslon tersebut, Anies meminta maaf bila kata-kata yang keliru.

"Kami ucapkan mohon maaf dan (mari) bangun sama-sama Jakarta. Ketika kami jadi gubernur dan wakil gubernur, mantan lawan akan kami hormati seperti lain-lain," kata Anies.

(baca: Panelis Debat Nilai Cagub-Cawagub DKI Main Aman)

Ahok juga menyampaikan hal yang sama. Dia menyampaikan permintaan maaf kepada Agus-Sylvi dan Anies-Sandiaga. Permintaan maaf itu berkaitan dengan ucapannya selama tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ahok mengatakan, posisi dia sebagai petahana membuatnya harus mengemukakan apa yang sudah dikerjakan sehingga seolah-olah kerap dianggap menihilkan program lawannya.

"Kami bisa bicara lebih banyak karena semua kami pikirkan. Kami mohon maaf pada warga Jakarta, kami mohon maaf semoga kita bisa lihat Jakarta baru ke depan," kata Ahok.

Kompas TV Pada akhir debat, kedua calon gubernur DKI Jakarta menyampaikan permintaan maaf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com