Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Anggap Survei Charta Politika "Lucu-lucuan"

Kompas.com - 15/04/2017, 18:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Anies Baswedan tak menganggap serius survei terkait Pilkada DKI Jakarta yang dirilis lembaga survei Charta Politika. 

Dia bahkan menyebut survei tersebut cuma lucu-lucuan. 

Hal ini disampaikan Anies saat diminta tanggapan soal hasil survei Charta Politika.

Dalam survei itu elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno lebih rendah ketimbang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

(Baca: Mengapa Tingkat Kepuasan terhadap Ahok-Djarot Tak Berbanding Lurus dengan Elektabilitas?)

"Saya selalu bilang kita sudah tinggal empat hari pilkada, kita lihat pilkada aja. Enggak ada komentar lain," kata Anies, kepada awak media disela kunjungannya di kantor PWNU DKI, di Martraman, Jakarta Timur, Sabtu (15/4/2017).

Saat ditanya apakah itu artinya ia tak percaya dengan hasil survei, Anies mengatakan, "Sudahlah, lucu-lucuan, sudah," ujar Anies.

Charta Politika, sebelumnya merilis hasil survei tingkat elektabilitas para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI putaran kedua.

Survei menunjukkan, elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 47,3 persen dan Anies-Sandi 44,8 persen.

(Baca: Survei Charta: Elektabilitas Ahok-Djarot 47,3 %, Anies Sandi 44,8 %)

 

Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya menyatakan, survei yang dilakukan pada 7 hingga 12 April 2017 itu melibatkan 782 responden yang tersebar di lima wilayah di DKI Jakarta.  

Survei yang diklaim dibiayai secara mandiri itu menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of errror kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Jika dilihat dari sisi tren, swing voters atau mereka yang tidak tahu dan tidak menjawab, melarikan suaranya ke Ahok-Djarot.

Ahok tercatat mengalami elektabilitas yang merangkak naik dari November yang dipilih oleh 31,1 persen responden, Januari (34,7 persen), Februari (41,0 persen), dan April (47,3 persen).

Sementara, jumlah swing voters terus menurun. Pada awalnya sebanyak 28,2 persen di bulan November 2016 menjadi 7,9 persen pada April 2017.

"Untuk tren Anies-Sandi mengalami stagnansi," kata Yunarto.

Kompas TV Anies Berencana Bekali Relawannya di TPS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com