Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panswaslu Jakarta Selatan Segel 2 Truk Sembako di Kantor PPP Jaksel

Kompas.com - 17/04/2017, 20:50 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panwaslu Jakarta Selatan Ahmad Ari Masyhuri mengatakan, pihaknya telah menyegel dua truk sembako yang saat ini berada di Kantor Partai Persatuan Pembangun (PPP) Jakarta Selatan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipaai agar sembako yang diamankan tidak dibagikan ke warga jelang hari pencoblosan pada Rabu (19/4/2017) mendatang.

"Kami sudah lakukan penyegelan sembako yang ada di PPP. Dalam langkah memastikan ini aman, tidak ada kegiatan dalam masa tenang," kata Ari di Kantor Panwaslu Jakarta Selatan, Senin.

Panwaslu Jakarta Selatan sebelumnya menemukan adanya sembako dalam dua unit truk yang diduga akan dibagikan kepada warga.

Meski masih mendalami motif adanya sembako itu, penyegelan dilakukan sebagai sikap preventif dari Panwaslu. Malam ini, Panwaslu akan memanggil Ketua DPC PPP Jakarta Selatan kubu Romahurmuziy, Saiful Anwar, untuk dimintai klarifikasi.

Saiful akan dimintai keterangan terkait asal usul sembako tersebut serta motif pembagian sembako di masa tenang Pilkada DKI putaran kedua.

Ari mengatakan pihaknya menargetkan dalam waktu kurang dari lima hari akan memberikan rekomendasi kepada Bawaslu apakah temuan itu merupakan pelanggaran atau bukan.

"Akan ditanya sembako dari mana, untuk apa dan berapa jumlah sembako. Lalu motifnya apa, ada pembagian sembako waktu masa tenang. Lalu siapa yang membiayai, membeli sembako ini," ujar Ari.

"Maksimal lima hari setelah kejadian, atau tanggal 22 (sudah harus diberikan rekomendasi). Tapi kami akan bekerja cepatlah, mudah-mudahan sebelum lima hari kami sudah berikan rekomendasi," kata Ari.

Baca juga: Panwaslu Jaksel Panggil PPP Kubu Romahurmuziy soal Dua Truk Sembako

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com