Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Program yang Akan Dipercepat Ahok di Sisa Masa Jabatannya

Kompas.com - 19/04/2017, 21:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana akan mempercepat realisasi berbagai program dalam sisa enam bulan masa kepemimpinannya di Jakarta.

Pasangan Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat kalah dalam hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua yang digelar Rabu (19/4/2017).

"Kami tinggal enam bulan (menjabat), tentu kami harus kebut. Kalau kemarin kami sambung sampai tahun 2022 kami bisa lebih santai sedikit. Kalau waktunya cuma enam bulan ini, kami harus cepat kerjanya," kata Ahok di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2017).

Ada beberapa program yang akan dipercepat Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok-Djarot. Pertama, terkait dengan target warga memiliki sertifikat kepemilikan lahan. Selain itu, dia berencana memasukkan pembelian bahan bangunan ke E-Katalog LKPP.

Pembelian bahan bangunan itu untuk program bedah rumah.

"Jadi nanti kalau DKI punya pasukan merah untuk memperbaiki rumah orang, misalnya butuh berapa genteng, semen berapa harganya, pintu berapa, kami harapkan dengan dasar ini bisa menyelesaikan perbaikan semua rumah kumuh yang ada di Jakarta," kata Ahok.

Ia melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta juga akan merealisasikan pembelian lahan dengan pembayaran 2,5 kali NJOP. Ahok menawarkan penertiban kampung kumuh dengan pembelian lahan senilai 2,5 kali NJOP.

Ahok mengatakan sudah ditawari lahan seluas 1 hektar di Cengkareng, Jakarta Barat. Lahan itu dapat dibangun rumah susun.

"Dengan pola ini ke depan, semua permukiman kumuh di Jakarta bisa bagus," kata Ahok.

Pemprov DKI Jakarta juga akan menambah penugasan untuk PT Jakarta Propertindo. Pasalnya, PT Jakpro tengah menyelesaikan pembangunan LRT koridor Velodrome-Dukuh Atas. PT Jakpro juga diberi tugas membangun integrated treatment facilities (ITF).

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun bioskop di pasar tradisional.

"Sehingga nanti kalau gubernur baru masuk, semuanya sudah (dijalankan). Minimal PR yang ada di kami sudah diusahkan semaksimal mungkin," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com