JAKARTA, KOMPAS.com - Sehari setelah dinyatakan unggul berdasarkan hasil "quick count" sejumlah lembaga, calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendatangi Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (20/4/2017), untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Berdasarkan hasil "quick count", pasangan Anies dan Sandiaga Uno, berhasil mengalahkan pasangan Basuki dan Djarot Saiful Hidayat.
Jika hasil "quick count" benar, Anies-Sandi akan menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Pertemuan Ahok (sapaan Basuki) dan Anies di Balai Kota DKI menjadi sebuah awal transisi. Hal ini bisa dilihat dari topik yang mereka bicarakan dalam pertemuan itu.
Ahok mengajak Anies dan tim anggarannya untuk ikut memantau proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
"Saya sampaikan pada Pak Anies, ini kan APBD Perubahan saya yang susun, tentu kita mesti duduk bareng. Ini mesti disampaikan ke partai pendukungnya jangan sampai nanti deadlock," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan.
(Baca juga: Akankah Ahok Ikuti Langkah Foke?)
Demi transisi yang baik, Ahok berharap DPRD DKI juga bisa mendukung penyusunan APBD DKI nanti.
Jangan sampai muncul pokok pikiran (pokir) yang bukan untuk kepentingan rakyat dalam APBD-P 2017 dan APBD DKI 2018 nanti.
Ahok tidak ingin Anies dan Sandi mengalami kesulitan karena program-program mereka selama masa kampanye tidak masuk dalam APBD akibat banyaknya pokir.
"Saya sudah minta tim anggaran Pak Anies kirim ke sini deh. Kan kita open data, kita duduk bareng, kita susun mana yang harus cepat, supaya begitu (Anies-Sandi) masuk, bisa memenuhi janji-janjinya," ujar Ahok.
(Baca juga: Anies: Ahok Mau Kasih Contoh Anggaran yang Harus Disiapkan Sejak Awal)
Sementara itu, Anies mengakui bahwa semua proses Pilkada DKI, penyusunan program Pemprov DKI, dan pelantikan gubernur-wakil gubernur DKI memiliki jadwal yang tidak sesuai.
Proses pelaksanaan, penetapan pemenang Pilkada DKI Jakarta oleh KPU DKI Jakarta akan dilakukan pada awal Mei, kemudian pelantikan akan dilakukan akhir Oktober untuk menunggu masa jabatan Ahok-Djarot Saiful Hidayat berakhir pada bulan tersebut.
Sementara itu, penyusunan anggaran program Pemprov DKI 2018 sudah dilakukan sejak Mei.
"Jadi kalau tidak bicarakan di awal malah anggaran yang disusun tidak mencerminkan rencana-rencana yang dijanjikan dalam kampanye gubernur baru. Kalau tidak ada pembicaraan ini, rencana gubernur baru, baru bisa dilaksanakan pada 2019 karena 2018 anggaran sudah disusun sekarang," ujar Anies.
Rekonsiliasi pendukung
Selain soal anggaran, Anies dan Ahok menyinggung niat untuk rekonsiliasi pendukung mereka.
Anies menyampaikan, rekonsiliasi dilakukan guna mempersatukan kembali masyarakat yang sempat berbeda pilihan dukungan saat Pilkada DKI Jakarta berlangsung.
"Kami sama-sama akan rekonsiliasi antar pendukung dan menjaga persatuan, memperjuangkan persatuan," ujar Anies.
Meski demikian, Anies menilai warga Jakarta juga tidak sedang terpecah. Kata Anies, mereka hanya terpolarisasi karena perbedaan pilihan.
"Rasanya terpecah juga enggak ya, mungkin terlalu ekstrem mengatakan terpecah, kemarin (masyarakat) terpolarisasi, ada kelompok, ada sekat, tetapi enggak terpecah. Kalau terpecah, kemarin enggak ada pilkada damai," ujar Anies.
(Baca juga: Kata Ahok, Pertemuan dengan Anies Sempat Singgung Program untuk Lansia)
Ia mengaku ingin kembali membangun kepercayaan warga Jakarta dengan memperlihatkan bahwa ia dan Ahok bisa bekerja sama membangun Ibu Kota.
"Kalau Pak Basuki, Pak Djarot, Anies Sandi bekerja sama, saya rasa warga akan merasa baik," kata dia.
Ahok juga menjamin pendukungnya tidak akan mengganggu pemerintahan Anies dan Sandi setelah ini. Mereka akan sama-sama mendukung pemerintahan selanjutnya.
"Saya jamin pendukung saya enggak bakal ribut lah, saya jamin. Kita percaya kok semua Tuhan yang atur. Takdir kan Tuhan yang menentukan. Hidup itu ya begitu," ujar Ahok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.