Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunyi Petasan Jadi Kode untuk Bertarung pada Tawuran di Dewi Sartika

Kompas.com - 26/04/2017, 12:36 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi John Albert Daniel Tengker (16), warga BS (Batalyon Siliwangi), Kramat Jati, Jakarta Timur yang terkena bacok saat tawuran pada Senin (24/4/2017) lalu, berangsur membaik. Klewang yang menancap di kepalanya, telah dicabut setelah dokter di RS Polri mengoperasinya.

Teman Albert, Rafi (16) menjadi saksi mata bagaimana tawuran pecah di Jalan Dewi Sartika sore itu dan Albert kesakitan meminta tolong agar klewang sepanjang 1,5 meter itu dilepas dari kepalanya.

Rafi mengatakan sore itu serangan terjadi usai petasan berbunyi dan gerombolan pemuda Budi Asih datang menenteng celurit, parang, pedang, dan golok. Petasan itu ternyata menjadi kode "undangan" untuk bertarung.

Tak ada yang tahu apa yang menjadi pokok persoalan sehingga mereka kemudian terlibat tawuran.

Albert saat itu berada di tengah Jalan Dewi Sartika, di atas pembatas jalan berduel dengan Fauzan (18) yang membawa klewang. Albert membawa pedang. Duel itu berujung dengan klewang Fauzan tertancap di kepala Albert.

Rafi dan sejumlah teman Albert kemudian memapah pemuda itu untuk dibawa ke klinik. Namun klinik menolak menangani sehingga Albert harus dibawa ke Polsek Kramat Jati agar bisa ditangani di RS Polri.

Polisi yang datang setelah tawuran itu menginterogasi Rafi dan sejumlah warga. Rafi mengaku bersama Albert ikut dalam tawuran dan membawa senjata tajam.

Namun kehadiran polisi tak meredam amarah Rafi dan teman-teman lainnya. Malam itu juga, mereka merakit molotov untuk menyerang warga Budi Asih.

Sehari setelahnya, pada Selasa malam, polisi menciduk Fauzan di rumahnya di Jatinegara. Ia kini masih diperiksa kepolisian dan terancam dipidana karena telah menyerang Albert. Selain Fauzan, masih ada sederet nama yang ditenggarai ikut mengerakkan tawuran.

"Sudah ada beberapa nama biang kerok, pokoknya kami ambil (tangkap)," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo.

Bersamaan dengan penangkapan itu, pemuda hingga tokoh masyarakat setempat dipertemukan oleh polisi. Mereka diminta membuat komitmen untuk tidak mengulangi tawuran yang merugikan warga dan pengguna jalan. Polisi pun menyisir rumah mereka untuk menyita senjata tajam.

"Penyisiran itu berdasarkan permintaan warga, mereka enggak mau lah ada tawuran lagi," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Timur Wasiyem.

Sejak tawuran pecah pada Senin sore itu hingga saat ini, Brimob dari Polda Metro Jaya masih bersiaga di Jalan Dewi Sartika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com