Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Terjunkan 15.000 Personel Kawal Aksi 5 Mei

Kompas.com - 05/05/2017, 10:04 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian telah menyiagakan belasan ribu personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) di Gedung Mahkamah Agung hari ini, Jumat (5/5/2017).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, personel pengamanan tersebut terdiri dari unsur Polri, TNI dan Satpol PP.

"Ada 15.000 personel yang kita terjunkan. Itu belum termasuk personel yang kita stand by," ujar Argo saat dihubungi, Jumat.

Argo menambahkan, berdasarkan surat pemberitahuan yang masuk ke Polda Metro Jaya akan ada 10.000 orang yang mengikuti aksi 5 Mei ini atau dikenal dengan aksi 55. Nantinya, massa akan berjalan kaki dari Masjid Istiqlal menuju Gedung MA.

"Kami berharap massa dalam melakukan aksinya tetap sesuai dengan koridor-koridor yang sudah ditentukan," ucap dia.

Baca: Sambil Nyanyikan Indonesia Raya, Massa Aksi 55 Padati Masjid Istiqlal

Argo meminta masyarakat lainnya tidak khawatir dengan adanya aksi tersebut. Sebab, pihak kepolisian akan mengawal aksi itu agar tetab tertib.

"Kami mengharapkan tidak adanya (massa) turun ke jalan atau long march karena bisa mengganggu ketertiban umum," kata Argo.

Argo mengatakan, pihak kepolisian siap memfasilitasi massa jika tidak jadi turun ke jalan. Polisi akan menjadi fasilitator agar perwakilan MA mau menemui perwakilan massa.

"Kami memberikan solusi ada perwakilan ada peserta aksi untuk menuju ke gedung MA. Nanti polisi memfasilitasi, nanti kami siapkan kendaraan untuk diantar ke gedung MA," ujarnya.

GNPF dalam aksinya itu rencananya akan menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dihukum seberat-beratnya dalam kasus dugaan penodaan agama.

Baca: Tanggapan Ahok terhadap Rencana Aksi 5 Mei

Kompas TV Namun, polisi meminta massa hanya berpusat di Masjid Istiqlal saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com