Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Tegaskan Hanya Bentuk Tim Sinkronisasi, Bukan Tim Transisi

Kompas.com - 05/05/2017, 20:36 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan menegaskan tidak akan membentuk tim transisi. Dia mengatakan bahwa tim yang akan bekerja menyiapkan kepemimpinannya bersama Sandiaga Uno di DKI Jakarta bernama tim sinkronisasi.

"Jadi jangan pernah ada yang menulis tim transisi, karena tidak ada tim transisi," kata Anies, saat menggelar konferensi pers usai rapat pleno penetapan gubernur-wakil gubernur terpilih di Kantor KPU DKI Jakarta, Jumat (5/5/2017).

(baca: Arti Kemenangan bagi Anies... )

Anies mengungkapkan, tim sinkronisasi itu akan terdiri dari beberapa orang yang telah ditunjuk sebelumnya. Orang-orang yang belum disebutkan namanya tersebut nanti akan melakukan sinkronisasi atas program Anies-Sandi untuk APBD DKI Jakarta 2017, terutama di bulan November dan Desember, serta rancangan APD DKI Jakarta 2018 mendatang.

"Timnya akan segera diumumkan, yang nanti akan bekerja adalah menerjemahkan (program) itu. Teknis sekali tugasnya, bukan tugas politis, sama sekali tidak," tutur Anies.

(baca: Anies Berharap Penggusuran Pasar Ikan Pertimbangkan Masa Transisi)

Dia menuturkan, tugas tim sinkronisasi bukanlah menyusun program, tetapi menerjemahkan hal apa saja yang akan dia dan Sandi lakukan saat menjabat nanti. Meski begitu, Anies belum secara detil menjelaskan perbedaan antara menerjemahkan programnya dengan menyusun program untuk diwujudkan di Jakarta.

Pada Jumat siang, Anies juga sempat menyinggung tentang program kerja di masa kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Menurut Anies, tidak mungkin dia mengganti atau menerapkan secara keseluruhan program Ahok-Djarot.

Hal yang akan dilakukan lebih kepada modifikasi dan penyesuaian program-program yang sudah baik saat ini dengan program kerja mereka.

Meski begitu, secara garis besar, Anies menyinggung tentang beberapa kebijakan Ahok-Djarot yang akan dia ubah. Kebijakan yang dimaksud, di antaranya memperbolehkan Monas untuk kegiatan keagamaan, memperbolehkan pemotongan hewan kurban di trotoar dan sekolah, serta implementasi KJP Plus lengkap dengan bantuan dana tunai untuk anak usia sekolah.

Anies dan pasangannya Sandiaga Uno ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2017-2022 oleh KPU DKI Jakarta. Penetapan disampaikan melalui pembacaan surat keputusan oleh Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno di hadapan peserta rapat pleno, Jumat (5/5/2017) sore.

Kompas TV Anies-Sandi mengaku akan menjalankan amanah yang akan dijalankan lima tahun mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com