"Cuma yang memberatkan yang diomongin. Tuhan sudah tidak ada di dunia," tutur ibu tersebut.
Hingga Selasa sore, pendukung tidak kunjung meninggalkan Rutan Cipinang. Tim pengacara Ahok sudah berorasi dan meminta warga menenangkan diri.
Namun, hal itu ditolak oleh mereka. Birgaldo Sinaga mengatakan akan tetap bertahan di depan Rutan Cipinang.
"Kami tetap marah, tetap bertahan sampai pagi. Kecuali membawa Ahok bicara lima atau sepuluh menit di sini. Rakyat yang menentukan," kata Birgaldo.
Massa pro-Ahok mendorong-dorong pintu rutan. Mereka memaksa kepala rutan untuk memberi kesempatan kepada Ahok berorasi di tengah-tengah massa.
Hingga pukul 18.50, massa pro-Ahok masih berkumpul dan berorasi di depan Rutan Cipinang. Mereka menyalakan lilin-lilin sebagai bentuk keprihatinan. Karangan bunga pun mulai berdatangan ke Rutan Cipinang.
(baca: Tuntutan Jaksa yang Dinilai Tidak Tepat dan Vonis Lebih Berat untuk Ahok)
Djarot turun tangan
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sampai harus mendatangi massa pendukung yang tak kunjung pulang. Djarot berorasi dan mengimbau massa untuk kembali ke rumah dengan tertib.
"Saya minta dengan sangat, kalau kalian cinta sama Pak Ahok, cinta sama Indonesia, sama Jakarta, sebagai warga negara yang baik, saya minta setelah ini kalian pulang ke rumah," ujar Djarot dalam orasinya kepada massa di depan Rutan Cipinang, Jakarta Timur.
Djarot mendatangi Rutan Cipinang pukul 21.20 WIB.
"Kalau kalian pulang dengan baik, tidak mengganggu masyarakat, saya akan membantu," kata Djarot.
"Kalau kalian mengganggu orang, akan berhadapan dengan saya. Tidak boleh. Kalau kalian cinta damai, kalian bisa pulang berangsur-angsur," ucap Djarot lagi.
Setelah itu, barulah para pendukung membubarkan diri, mungkin dengan perasaan masih luka di hati,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.