Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Najwa Shihab: Masyarakat Cenderung Jadi Pembaca Reaktif, Bukan Proaktif

Kompas.com - 17/05/2017, 15:16 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Baca Indonesia 2016-2020 Najwa Shihab mengatakan masyarakat Indonesia cenderung menjadi pembaca yang reaktif dalam menerima informasi.

"Kita tidak proaktif yang mana yang menurut kita penting, cuma mau baca (informasi) yang disajikan saja," ujar Najwa dalam diskusi bertajuk #AkuBaca  di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Barat, Rabu (17/5/2017).

Menurut dia hal tersebut juga didukung dengan kecenderungan minat baca buku yang menurun, karena informasi yang didapatkan dari sumber lain seperti gadget lebih mudah didapatkan.

"Saya sampai pakai wallpaper di gadget (bertuliskan) 'Read Book Instead!' sebagai pengingat, meskipun kadang memang banyak sekali distraction kalau di gadget," ujar Najwa.

Baca: Bisa Membaca dengan Menumbuhkan Minat Baca Dua Hal yang Berbeda

Najwa mengatakan membaca buku perlu dijadikan rutinitas di setiap harinya. Menurutnya dengan terbiasa membaca buku, akan timbul rasa ingin tahu yang lebih dalam terhadap informasi yang didapat.

Selain itu Najwa juga menyampaikan bahwa rata-rata kemampuan masyarakat Indonesia dalam membaca buku adalah 50 halaman dalam kurun waktu setengah jam. Hal ini menurutnya bisa menjadi pacuan untuk menimbulkan minat baca di tengah masyarakat.

"Kalau rutin baca, setahun bisa baca kurang lebih 100 buah buku. Itu investasi luar biasa, memang harus dicicil perlahan karena daya tahan baca per orang itu berbeda," jelasnya.

Baca: Gemar Baca Buku Pengaruhi Perilaku Sosial Anda

Adapun menurut data dari studi Most Littered Nation in The World oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu, menyatakan Indonesia berada di peringkat ke-62 dari 65 negara dalam hal minat baca.

Sedangkan menurut kajian Perpusatakaan Nasional di 2015 angka minat baca Indonesia rendah yakni di angka 25.1.

Kompas TV Diskon, diskon, diskon. Buku impor diobral dengan diskon mencapai 80 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com