Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman dan RPTRA di Jakarta yang Mulai Rusak

Kompas.com - 24/05/2017, 17:00 WIB

Taman Swadharma di Kelurahan Petukangan Utara, Jakarta Selatan, setiap hari terjaga bersih, nyaris tanpa sampah yang berserakan. Namun, di sana-sini mulai terlihat kerusakan yang mengurangi kenyamanan.

Tempat-tempat sampah, misalnya, sudah copot, miring, atau jebol. Lampu-lampu taman mulai hilang penutupnya. Juga, papan ring basket yang bengkok hingga 90 derajat sehingga tidak bisa digunakan.

Di salah satu sisi, tembok ambrol dan ditutup seadanya. "Tembok itu roboh waktu hujan deras dan sedang ada proyek di luar dinding itu. Kalau papan basket sampai bengkok begitu karena dinaiki anak-anak," kata petugas pengaman Taman Swadarma, Anwar, Selasa (23/5).

Menurut Anwar, kerusakan itu sudah dilaporkan dan dimintakan penggantinya kepada Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan. Namun, mereka disuruh menunggu anggaran turun.

Kerusakan fasilitas taman ini mendorong sejumlah pemuda atau anak-anak untuk lebih merusak lagi. Coretan cat di beberapa bangku taman adalah contohnya.

Taman seluas 6.800 meter persegi itu juga tak mempunyai tempat penampungan sampah. Bungkus makanan dan kemasan plastik hanya ditumpuk di lahan cekung di salah satu sisi taman bersama sampah rumput dan dedaunan. Pada Selasa siang itu, beberapa pemulung mengais sampah-sampah yang masih memiliki nilai ekonomis.

Wagiman, salah seorang petugas kebersihan, mengatakan, sampah-sampah itu baru sekali diangkut sejak taman beroperasi pada 2015. "Selama ini, ya, kami tumpuk saja," ujarnya.

Truk sampah tak bisa mencapai taman ini karena jalan akses yang sempit.

Kondisi ini jauh berbeda dengan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bhinneka yang berada di dalam Taman Swadharma. Kawasan RPTRA itu masih terawat dan bersih. Anak-anak asyik bermain di perpustakaan, ruang bermain, atau lapangan sepak bola.

Salah satu pengelola RPTRA Bhinneka, Dahlia, mengatakan, kerusakan kecil terjadi di RPTRA yang diresmikan pada Desember 2016 itu. Setelah dilaporkan kepada Kelurahan Petukangan Utara, kerusakan langsung dibenahi. Kebetulan, RPTRA itu masih dalam tanggungan PT Jaya Konstruksi Indonesia sebagai pembangun RPTRA. Kerusakan langsung diganti oleh perusahaan. "Dulu ada sebagian warga menolak RPTRA ini. Jadi, ada sakelar pompa air dirusak orang. Lalu, ada gagang pintu juga dilepas. Semua kami laporkan kepada kelurahan, langsung diganti Jaya Konstruksi," kata Dahlia.

Menurut Dahlia, pengelolaan langsung RPTRA ke kelurahan harusnya lebih baik. Sebab, tiap kelurahan hanya ada 1-2 RTPRA sehingga bisa lebih fokus daripada di bawah Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) di tingkat provinsi.

Tempat mangkal pengojek

Siang yang terik di RPTRA Guntur, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Beberapa anak asyik bermain lego di perpustakaan RPTRA. Di sampingnya, anak-anak SMP bermain tenis meja. Anak-anak berseragam lainnya memilih mengobrol dan bermain ayunan di taman.

RPTRA seluas 2.000 meter persegi itu didirikan awal 2017. Sebelum menjadi RPTRA, tempat itu adalah taman yang dilengkapi fasilitas untuk pendidikan anak usia dini (PAUD). Pengembang RPTRA hanya menambahkan beberapa fasilitas. Karena merupakan aset lama, ayunan yang ada sejak taman terdahulu sudah rusak. Pijakan besi kendur hingga menyentuh tanah.

RPTRA Guntur ini juga banyak dilaporkan ke Qlue karena digunakan untuk tempat mangkal pengojek ojek. Para pengojek bahkan memiliki posko kecil di pojok lapangan futsal. Sepeda motor mereka sesekali memenuhi pinggir lapangan futsal. Pengojek juga merokok meskipun ada larangan merokok di area RPTRA.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com