Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Para Tunanetra Membuat Al Quran Braille

Kompas.com - 02/06/2017, 09:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Membaca dan memahami kitab suci merupakan sebuah keniscayaan bagi tiap pemeluk agama. Tidak terkecuali para umat Islam yang juga merupakan seorang tunanetra.

Jika orang pada umumnya dapat leluasa membaca dan mempelajari kitab sucinya, usaha dan upaya lebih harus ditempuh kelompok tunanetra.

Setidaknya, perjuangan itulah yang kini dirasakan oleh umat di Yayasan Raudlatul Makfufin, di mana anggotanya kebanyakan tunanetra, baik sedari lahir maupun karena satu dan lain hal kehilangan penglihatannya.

"Prosesnya panjang," kata Ketua Yayasan Raudlatul Makfufin, Budi Santoso, mengawali ceritanya kepada Kompas.com di kantornya, Jalan Raya Puspitek, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (1/6/2017).

Baca: Semangat Ali Penyandang Tunanetra Bersekolah demi Bahagiakan Orangtua

Yayasan Raudlatul Makfufin adalah lembaga sosial yang bergerak dalam bidang pembinaan agama dan mental serta kesejahteraan sosial bagi tunanetra muslim.

Yayasan ini berdiri sejak 26 November 1983 di Jakarta dan dirintis oleh tokoh tunanetra bernama R.M. Halim Sholeh.

Awalnya Budi yang juga penyandang tunanetra bersama kawan tunanetra lainnya belum memiliki yayasan.

Mereka hanya sekumpulan kecil umat Islam tunanetra yang rutin menggelar pengajian dari rumah ke rumah sejak tahun 1980-an.

Dirasa anggota pengajian semakin hari semakin banyak, mereka mulai membutuhkan tempat yang lebih luas.

Hingga Menteri Agama pada saat itu, Munawir Sjadzali, membantu menyediakan tempat sementara di gedung pascasarjana UIN di kawasan Kampung Utan, Ciputat, Tangerang Selatan.

Ketika bantuan yang memudahkan para tunanetra untuk beribadah berdatangan, mulai muncul keinginan membuat Al Quran dengan huruf braille.

Perjuangan membuat Al Quran braille

Huruf braille merupakan sistem tulisan dan cetakan untuk para tunanetra berupa kode yang ditonjolkan pada kertas sehingga dapat diraba.

"Pembuatan Al Quran braille dari tahun 1994 sampai tahun 1999. Awalnya, Al Quran braille ada dua versi, buatan Yogya dan Bandung. Mereka masih sistem manual, belum komputerisasi. Kami coba gabungkan keduanya," tutur Budi.

Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com