Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM: Persentase Takjil yang Mengandung Bahan Berbahaya Menurun

Kompas.com - 02/06/2017, 20:44 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, persentase takjil yang tidak memenuhi syarat di DKI Jakarta terus menurun dalam tiga tahun terakhir.

Makanan yang tidak memenuhi syarat yakni makanan yang mengandung bahan berbahaya.

"DKI sudah cukup ada penurunan. Pengawasan takjil dulu awal 2014 ada 21 persen yang tidak memenuhi syarat," ujar Penny di Pasar Takjil Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017).

(Baca juga: Djarot: Kepala BPOM Saja Belanja di Pasar Benhil, Berarti Aman)

Pada 2015 dan 2016 pun persentase takjil yang tidak memenuhi syarat itu kembali menurun. Makanan yang tidak memenuhi syarat pada 2016 sebanyak 6,7 persen.

Sementara itu, selama dua pekan pengawasan pada 2017 yang dimulai sepekan sebelum Ramadhan, BPOM juga menemukan penurunan persentase takjil yang tidak memenuhi syarat.

"Sekarang 2017 itu 5,5 dari 2 pekan. Ini laporan dua minggu. Ini akibat intensifikasi program BPOM turun ke lapangan dan pemerintah daerah juga," kata dia.

Tak hanya di Jakarta, kata Penny, persentase makanan takjil berbahaya juga terus menurun dalam skala nasional.

Pada 2014, makanan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 15,5 persen. Sementara itu, pada 2016, turun menjadi 7,7 persen dan kini menjadi 5,3 persen dalam dua pekan pemeriksaan BPOM sejak sepekan sebelum Ramadhan 2017.

"Jadi ada penurunan pangan yang tidak memenuhi ketentuan dari sampel yang kami ambil, itu nasional," ucap Penny.

(Baca juga: BPOM Temukan Takjil Mengandung Bahan Berbahaya di Jakarta )

Selain takjil, BPOM memeriksa pangan olahan dalam kemasan. Dari 172.000 sampel yang diperiksa pada 2017 ini, ada 70 persen pangan olahan yang tidak memiliki izin edar dari BPOM dan 25 persen kedaluwarsa.

Penny pun meminta masyarakat berhati-hati dalam memilih bahan pangan olahan dalam kemasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com