Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Terpopuler Jakarta: Imbauan untuk Pendukung Rizieq hingga Pengakuan Tersangka Persekusi

Kompas.com - 03/06/2017, 06:21 WIB
Dian Maharani

Penulis

"Saya kesal sama dia. Dia kenapa ganggu agama kita?" ujar Abdul, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/6/2017).

Pria yang mengaku sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI) itu mengaku spontan memukul M. Ia juga mengaku tak tahu jika M masih di bawah umur.

Selengkapnya: Tersangka Persekusi Mengaku Tidak Tahu Korbannya Masih di Bawah Umur

Baca: Seorang Tersangka Kasus Persekusi di Cipinang Mengaku Anggota FPI

4. Djarot Naik Taksi

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berangkat dari rumah dinas di Taman Suropati, Jakarta Pusat, ke Balai Kota DKI Jakarta menggunakan taksi pada Jumat (2/6/2017) pagi.

Di sepanjang perjalanan, Djarot mengaku berbincang dengan sopir perempuan yang mengemudikan taksi tersebut. Saat berbincang dengannya, Djarot menyebut sopir tersebut grogi.

Untuk apa Djarot naik taksi?

Selengkapnya: Djarot Sebut Sopir Taksi yang Ditumpanginya Grogi

5. Tanggapan Anies soal Persekusi

Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan menilai tindak persekusi yang marak terjadi belakangan ini bisa ditangani dengan cara yang sederhana. Cara itu adalah dengan menegakkan hukum yang berlaku.

"Semua yang menyangkut pelanggaran hukum, diproses saja secara hukum. Sederhana sekali," kata Anies usai shalat Jumat di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017).

Persekusi merupakan pemburuan sewenang-wenang terhadap warga atau sejumlah orang yang kemudian dihakimi tanpa melalui prosedur hukum yang berlaku.

Masyarakat juga diminta untuk aktif mengampanyekan agar dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan aturan main di Indonesia, yakni menyerahkan kepada polisi untuk diproses secara hukum.

Selengkapnya: Anies: Diproses Saja Secara Hukum, Sederhana Sekali

Baca juga: Lulung: Benar Enggak Persekusi Dilakukan oleh Ormas?

Kompas TV Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Persekusi di Jaktim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com