Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara dalam Video Polantas yang Viral Disebut Langgar Marka Jalan

Kompas.com - 07/06/2017, 21:43 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Video pengendara yang protes ke anggota polisi lalu lintas menjadi viral di media sosial, salah satunya di jejaring sosial Facebook.

Dalam video tersebut, pengemudi yang ditilang itu mempertanyakan kesalahannya sehingga ditilang oleh Polantas di sebuah pos polisi.

Namun, dalam tayangan tersebut, anggota Polantas terkesan mengabaikan protes dari pengedara itu.

Terkait video ini, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Lilik mengatakan, kejadian itu terjadi di lampu merah Markas Besar TNI Angkatan Laut, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2017) lalu.

Pengendara itu ditilang karena melanggar marka jalan. "Kejadiannya sebenarnya adalah si pelanggar ada di posisi kanan dari arah Senen ke utara, lalu berhenti di lampu merah. Dia seharusnya belok kanan ke arah Kemayoran, tetapi dia lurus mengarah ke Ancol. Jadi dia menghambat jalan yang mau ke Kemayoran. Jadi dia melanggar marka jalan tidak terputus," ujar Lilik kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2017).

(Baca juga: Video Pengendara Motor Protes ke Polantas karena Ditilang Jadi Viral )

Lilik mengatakan, pengendara tersebut dikenakan sanksi tilang berupa slip biru. Dia dikenakan denda sebesar Rp 500.000.

"Anggota sudah menyuruh pelanggar itu untuk membayar denda di bank. Jika sudah bayar denda pengendara itu bisa langsung mengambil SIM yang disita," ucap dia.

Mulanya, kata Lilik, pengendara itu sudah menerima jika ditilang dan membayar denda sebesar Rp 500.000.

Namun, teman pengendara itu tak terima dan menghampiri petugas polantas di dalam pos sambil merekam video.

"Mereka juga sempat meminta damai, tetapi anggota kita tidak mau dan menyuruh mereka membayar denda di bank," kata Lilik.

Ternyata, teman pengendara itu tak terima, dia terus bertanya kepada petugas lantaran tidak diberi kebijaksanaan.

(Baca juga: Mengapa Polisi Tak Menjawab Pertanyaan Pengendara yang Ditilang?)

Tak mau berdebat panjang, akhirnya anggota polantas tersebut tak menggubris protes dari teman pengendara itu.

"Ini kan lagi bulan puasa, anggota malas berdebat karena takut batal puasanya. Karena kan sebelumnya sudah dijelasin pelanggarannya kepada si pengendara," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com