Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Mengaku Tentara Diduga Rusak Pospol Monas karena Distop Polantas

Kompas.com - 26/05/2017, 16:13 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok orang yang merusak pos polisi Monas Barat pada Kamis (25/5/2017) malam mengaku sebagai tentara.

Mereka diduga mengamuk lantaran distop oleh polisi lalu lintas saat berkendara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan memastikan kebenaran motif perusakan itu. "Perlu kami buktikan (anggota TNI)," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/5/2017).

(Baca juga: Pos Polisi Monas Barat Dirusak Sekelompok Orang)

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, seorang pria yang mengaku tentara datang sambil marah-marah ke pospol pada pukul 20.00.

Ia membawa sangkur dan mencari anggota polisi yang telah memberhentikannya di jalan. Tak lama kemudian, tiga orang rekannya menyusul pada 21.30 untuk marah-marah pula.

Polisi yang seorang diri berada di pospol berusaha meredam amuk mereka. Namun, polisi itu malah didorong ke pojok sebelum akhirnya pergi mencari bantuan.

Pukul 23.30, ada 10 orang yang mengaku anggota TNI menanyakan hal yang sama.

Berdasarkan data dari Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto, pedagang di dekat pospol menyampaikan, orang pertama yang mengaku sebagai tentara itu merusak komputer dan memecahkan kaca pospol.

Sementara itu, berdasarkan pengakuan anggota Patko bernama Briptu Tiar, ada pengendara motor Satria berwarna biru yang dihentikan oleh polantas.

Pengendara yang diduga anggota tentara itu kemudian mengeluarkan sangkur dan mengejar polantas yang memberhentikannya.

(Baca juga: Pos Polisi Mampang Prapatan Dirusak Gerombolan Berambut Cepak)

Terkait kasus ini, Argo mengatakan bahwa berdasarkan aturan, polisi tidak bisa menilang tentara dan hanya bisa menilang warga sipil.

"Kami belum dapat info (soal motif perusakan), polisi enggak bisa dong tilang, kami lihat dulu ya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com