JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan yang nyaris bugil di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat, ramai diperbincangkan setelah videonya viral di media sosial.
Dalam video itu tampak perempuan tersebut tengah berbelanja di apotek. Kemudian, dia melewati kerumunan warga di depan lorong apotek dan berjalan terburu-buru untuk menaiki taksi berwarna hitam yang sudah menunggunya.
Beberapa hari setelah video itu tersebar, kepolisian setempat mencari keberadaan perempuan tersebut. Perempuan itu akhirnya diketahui berinisial VM dan dijemput polisi di apartemen di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Berbagai tanggapan warganet dengan cepat meluncur ke kolom-kolom komentar di media sosial. Sejumlah komentar negatif diberikan kepada perempuan itu. Namun, banyak pula yang menyayangkan tindakan si perekam video.
Baca: Dokter Jiwa hingga Gizi Klinik Tangani Wanita yang Nyaris Bugil
Dokter spesialis kedokteran jiwa dari Rumah Sakit Omni, Andri, mengatakan, masyarakat tidak seharusnya merekam perempuan yang nyaris tanpa pakaian itu.
Andri menyayangkan tindakan masyarakat yang merekam video tersebut, kemudian menyebarkannya di media sosial.
"Jangan divideokan, difoto. Baiknya kita bantu memberikan dia pakaian kek, selendang kek, diberi penutup agar tidak terlihat seperti itu," kata Andri, kepada Kompas.com.
Menurut Andri, masyarakat seharusnya bisa memikirkan dampak negatifnya. Bila dianggap mengganggu ketertiban umum, bisa dilaporkan ke polisi.
VM diduga mengalami gangguan jiwa. Dari hasil pemeriksaan polisi, VM positif mengonsumsi obat penenang.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Roycke Harry Langie mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga, VM pernah berobat di rumah sakit pada 2014 karena mengalami gangguan jiwa.
Baca: Tahun 2014, VM Pernah Berobat di RS karena Gangguan Jiwa
Saat ini, VM tengah menjalani perawatan di RS Polri. Ia telah mendapat serangkaian pemeriksaan kesehatan jiwa.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Perawatan RS Polri dr Yayok Witarto mengatakan, kondisi VM menunjukkan adanya gangguan jiwa. VM kerap gelisah dan kontak dengan orang lain kurang baik.
Andri menjelaskan, seseorang dengan gangguan jiwa bisa saja melakukan hal-hal di luar kendalinya jika mengalami gejala psikotik, seperti berhalusinasi.
"Yang jelas ada kekacauan proses pikir karena tidak bisa lagi berpikir secara normal kan. Itu biasa terjadi pada pasien demgan gangguan jiwa yang ada gejala psikotiknya," jelas Andri.
Hal senada dikatakan Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia, Bagus Utomo. Bagus mengatakan, masyarakat seharusnya segera mencari kain untuk menutupi tubuh VM yang nyaris tanpa pakaian, bukan malah menontonnya.
Baca: Rudiantara: Penyebar Video Perempuan yang Nyaris Bugil Bisa Dipidana
"Kalau dia sampai dibiarkan, berarti yang salah kita yang merasa waras tapi enggak bertindak membantu," tulis Bagus di akun Grup Facebook Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia.
Dia juga menyayangkan tersebarnya video VM. Bahkan sampai saat ini video itu masih beredar di YouTube. Kasus ini bisa jadi pelajaran bagaimana kita sebagai masyarakat seharusnya bertindak tepat ketika melihat kejadian seperti yang dilakukan VM.
"Sekali lagi, mari kita peduli terhadap ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Bantulah apa yang kita mampu. Mereka sama-sama manusianya sama kita. Gangguan jiwa bisa dialami siapa pun, termasuk diri kita dan keluarga kita," kata Bagus.