Gangguan kepribadian
Orang yang tidak bisa mengendalikan amarahnya serta selalu menuduh orang sekitarnya sebagai penyebab masalah, bisa jadi orang ini mengalami gangguan kepribadian antisosial.
Gangguan kepribadian antisosial merupakan kepribadian yang cenderung menyalahkan orang atas semua masalah yang terjadi pada dirinya. Kemudian mengintimidasi orang sekitarnya tanpa menyesali kelakuannya ini.
Ciri yang paling parah adalah tidak bisa mengendalikan amarah yang meledak-ledak.
Menurut Rita Atkinson pada buku Pengantar Psikologi 2 (1993) gangguan kepribadian seperti ini biasanya muncul pada masa remaja dan dapat berlangsung sepanjang hidup.
Tetapi gangguan kepribadian berbeda dengan gangguan jiwa. Gangguan kepribadian masih bisa bekerja, tetapi gangguan jiwa tidak bisa bekerja.
Gangguan kepribadian lainnya di antaranya adalah schizotypal, schizoid, paranoid, borderline, narcissistic, histrionic, dependent, avoidant, obsessive compulsive, explosive, progressive.
Menurut penelitian pakar anger management Jerry Deffenbacher Ph D, orang yang terlahir mudah marah biasanya karena pengaruh genetik dan faktor sosiokultural (budaya) yang diperoleh dari proses belajar.
Penelitian efek marah
Sebuah penelitian yang dimuat di The European Heart Journal Acute Cardiovascular Care menjabarkan hasil penelitian terhadap 313 pasien yang terkena serangan jantung.
Mereka diminta mengisi kuesioner tentang tingkat kemarahan yang dialami dalam waktu 48 jam sebelumnya.
Hasil dari analisis kuesioner tersebut, sering marah-marah akan meningkatkan risiko terkena serangan jantung 8,5 kali lebih tinggi setelah 2 jam mereka marah-marah.
Jadi, seorang pemarah lebih rentan terkena serangan jantung karena ketidakstabilan emosi. Selain itu, mereka yang memiliki kecemasan tinggi juga berisiko terkena serangan jantung.
Belum diketahui secara persis bagaimana amarah bisa memicu serangan jantung. Tetapi yang pasti, dugaannya, stres dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, penyempitan pembuluh darah, pemecahan plak, dan pembekuan yang akhirnya terjadi serangan jantung (Gaya Hidup, 2015).
Dampak marah-marah