Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irwan Suhanda
Editor dan Penulis

Editor dan Penulis

Tentang Marah yang Menghancurkan Kita

Kompas.com - 28/06/2017, 08:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Gangguan kepribadian

Orang yang tidak bisa mengendalikan amarahnya serta selalu menuduh orang sekitarnya sebagai penyebab masalah, bisa jadi orang ini mengalami gangguan kepribadian antisosial.

Gangguan kepribadian antisosial merupakan kepribadian yang cenderung menyalahkan orang atas semua masalah yang terjadi pada dirinya. Kemudian mengintimidasi orang sekitarnya tanpa menyesali kelakuannya ini.

Ciri yang paling parah adalah tidak bisa mengendalikan amarah yang meledak-ledak.

Menurut Rita Atkinson pada buku Pengantar Psikologi 2 (1993) gangguan kepribadian seperti ini biasanya muncul pada masa remaja dan dapat berlangsung sepanjang hidup.

Tetapi gangguan kepribadian berbeda dengan gangguan jiwa. Gangguan kepribadian masih bisa bekerja, tetapi gangguan jiwa tidak bisa bekerja.

Gangguan kepribadian lainnya di antaranya adalah schizotypal, schizoid, paranoid, borderline, narcissistic, histrionic, dependent, avoidant, obsessive compulsive, explosive, progressive.

Menurut penelitian pakar anger management Jerry Deffenbacher Ph D,  orang yang terlahir mudah marah biasanya karena pengaruh genetik dan faktor sosiokultural (budaya) yang diperoleh dari proses belajar.

Penelitian efek marah

Sebuah penelitian yang dimuat di The European Heart Journal Acute Cardiovascular Care menjabarkan hasil penelitian terhadap 313 pasien yang terkena serangan jantung.

Mereka diminta mengisi kuesioner tentang tingkat kemarahan yang dialami dalam waktu 48 jam sebelumnya.

Hasil dari analisis kuesioner tersebut, sering marah-marah akan meningkatkan risiko terkena serangan jantung 8,5 kali lebih tinggi setelah 2 jam mereka marah-marah.

Jadi, seorang pemarah lebih rentan terkena serangan jantung karena ketidakstabilan emosi. Selain itu, mereka yang memiliki kecemasan tinggi juga berisiko terkena serangan jantung. 

Belum diketahui secara persis bagaimana amarah bisa memicu serangan jantung. Tetapi yang pasti, dugaannya, stres dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, penyempitan pembuluh darah, pemecahan plak, dan pembekuan yang akhirnya terjadi serangan jantung (Gaya Hidup, 2015).

Dampak marah-marah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com