Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer Jakarta: Kasus Kaesang dan Keluhan soal Program Bedah Rumah

Kompas.com - 07/07/2017, 06:29 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Berita mengenai Kaesang Pangarep yang dilaporkan Muhammad Hidayat karena dugaan penyebaran ujaran kebencian dan penodaaan agama menjadi berita terpopuler.

Selain soal Kaesang, ada juga berita soal keluhan warga mengenai program bedah rumah, proses hukum Rizieq Shihab, pengakuan pengemudi Grab soal order fiktif dan sidang kasus perampokan di Pulomas.

1. Kasus Kaesang dihentikan

Muhammad Hidayat (MH) awalnya tidak tahu bahwa Kaesang Pangarep yang dia laporkan ke polisi karena mengunggah video di Youtube dan diduga mengandung ujaran kebencian serta penodaan agama adalah putra Presiden Joko Widodo.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, sudah ada tiga saksi ahli yang dimintai keterangan. Hasilnya, para saksi ahli tersebut menilai perkataan Kaesang tidak memenuhi unsur pidana.

Adapun Hidayat juga berstatus tersangka kasus dugaan ujaran kebencian namun penahanannya ditangguhkan karena alasan kesehatan dan ada jaminan dari istrinya.

selengkapnya: Tak Ada Unsur Pidana, Polisi Batal Panggil Kaesang
baca: Alasan Polisi Tangguhkan Penahanan Pelapor Kaesang

2. Keluhan soal program bedah rumah

KOMPAS.com/ DAVID OLIVIER Pasukan merah dan petugas PPSU sedang melakukan pemasangan atap dan tembok di rumah-rumah yang termasuk dalam program bedah rumah yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta, Jumat (5/5/2017)

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjawab keluhan warga terkait program bedah rumah di Cilincing, Jakarta Utara. Menurut Djarot, warga tidak bisa meminta tambahan fasilitas.

Djarot mengatakan hal itu setelah ada keluhan dari warga mengenai hasol bedah rumah yang tidak sesuai harapan.

selengkapnya: Warga Keluhkan Jumlah Kamar Tidur Jadi Hanya Satu Setelah Bedah Rumah
baca: Warga Keluhkan Program Bedah Rumah, Djarot Minta Mereka Bersyukur

3. Rizieq dan upaya rekonsiliasi

Akhdi martin pratama Pimpinan FPI Rizieq Shihab di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan proses hukum terhadap Rizieq Shihab dalam kasus percakapan via WhatsApp berkonten pornografi yang diduga melibatkan dirinya dan Firza Husein akan tetap dilanjutkan.

Upaya rekonsiliasi yang dilakukan Rizieq dinyatakan Argo tidak akan memengaruhi proses hukum yang berjalan.

Meski Rizieq belum kembali ke Indonesia, kepolisian tetap memproses kasus tersebut dengan meminta keterangan Firza dan saksi lainnya.

4. Pengakuan pengemudi Grab soal order fiktif

Kompas.com/Alsadad Rudi Salah seorang pengemudi Grab bernama Aris Rinaldi mengungkapkan mengenai adanya rekannya sesama pengemudi yang menggunakan Fake GPS di Kantor Grab, Gedung Lippo Kuningan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2017)

Seorang pengemudi GrabCar bernama Aris Rinaldi mengungkapkan mengenai adanya rekan sesama pengemudi yang menggunakan "Fake GPS" sehingga di-suspend oleh manajemen Grab lalu kemudian berunjuk rasa beberapa hari lalu.

Menurut Aris, penggunaan Fake GPS atau Ofik (order fiktif) atau yang disebut "tuyul" merupakan tindakan curang yang merugikan para pengemudi jujur.

selengkapnya: Pengemudi Grab Ungkap Rekannya yang Gunakan "Fake GPS" atau "Tuyul"

5. Sidang kasus perampokan di Pulomas

Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Ketiga terdakwa perampokan Pulomas hadiri sidang kesaksian korban di PN Jaktim, Kamis (6/7/2017).

Sriyono, jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Tinggi Jakarta Timur, menyebutkan total ada 26 saksi yang akan dihadirkan ke pengadilan dalam sidang kasus perampokan disertai penyekapan di Pulomas.

Sidang kasus perampokan itu akan kembali digelar pada Kamis (13/7/2017) dengan agenda menghadirkan saksi dan barang bukti dari JPU.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com