Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Permainan Ular Tangga" ala Djarot...

Kompas.com - 14/07/2017, 07:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

Yang pernah distafkan Ahok

Dalam pelantikan kemarin, muncul wajah-wajah yang pernah distafkan oleh Ahok. Mereka adalah mantan Kepala Inspektorat DKI Lasro Marbun dan mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Ika Lestari Aji.

Mereka dilantik Djarot menjadi anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Posisi anggota TGUPP ini adalah untuk staf non-eselon.

Meski Ika dan Lasro menjadi anggota TGUPP, keduanya masih berstatus staf, atau bukan pejabat eselon. Pada era Ahok, TGUPP diisi oleh orang-orang yang berpengalaman.

Mantan pejabat eselon II seperti Ika dan Lasro umumnya dipindahkan ke TGUPP. Adapun TGUPP merupakan bentukan Joko Widodo saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Tim itu bertugas memberi masukan serta saran kepada Gubernur perihal kinerja SKPD DKI. 

Djarot mengatakan, dia membutuhkan Lasro sebagai tim gubernur karena pengalamannya yang mumpuni.

"Terutama dari sisi auditing, pengawasan, dia kan dari Inspektorat. Selain itu juga cukup untuk menguasai masalah aturan dan sebagainya. Tenaganya kita butuhkan untuk di TGUPP," ujar Djarot.

(Baca juga: Dulu Distafkan Ahok, Kini Dilantik Djarot Jadi "Staf Terhormat")

Saat Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta, ada pejabat yang di-grounded.

Mereka adalah mantan Kepala Dinas Pajak Agus Bambang dan mantan Kepala Dinas Olahraga Firmansyah. Keduanya juga dijadikan staf dan masuk ke TGUPP.

Sumarsono menilai, TGUPP merupakan posisi yang pas untuk mantan pejabat eselon II yang distafkan. Agus Suradika mengatakan, TGUPP memang diisi oleh staf.

Namun, bisa disebut sebagai "staf terhormat" karena posisinya merupakan tim gubernur.

"Sebelumnya mereka staf. Sekarang juga staf tapi staf yang termulia he-he. Itu gurauan teman-teman," ujar Agus.

Jadi pejabat eselon setelah distafkan

Pada pelantikan kemarin, ada juga staf yang dilantik menjadi pejabat eselon. Dia adalah Firmansyah yang sebelumnya merupakan staf di TGUPP.

Halaman:


Terkini Lainnya

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com