Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa hingga "Driver" Ojek Online Ambil Paket Sabu dalam Brosur

Kompas.com - 14/07/2017, 17:11 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tertangkapnya Emilia Contessa (35), perantara paket sabu dalam brosur bermula dari kecurigaan tetangganya di rumah kost di Jalan Sawo, Tebet, Jakarta Selatan.

Tetangga melaporkan Emilia ke polisi lantaran banyak yang menyambangi kamar Emilia untuk mengambil barang.

"Karena laporan masyarakat banyak orang datang ke kos cuma sebentar, bahkan Go-Jek datang," kata Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung, Jumat (14/7/2017).

Berdasarkan pengakuan Emilia ke penyidik, pembeli yang datang hanya mengambil barang. Ia tak tahu identitas mereka, dan tidak menerima uang. Pembelinya diduga banyak dari kalangan mahasiswa.

"Dia hanya menerima perintah lewat HP," ujar Vivick.

Tempat kos yang dihuni Emilia sendiri pernah menjadi sasaran razia narkoba.

"Nanti malam lagi beberapa rumah kos kami akan sentuh untuk mencari peredaran narkoba," kata Vivick.

Emilia mengaku bekerja untuk pengedar berinisial D yang kini masih didalami polisi. Emilia mengenal D enam bulan lalu di sebuah diskotek dan mau bekerja untuk mencukupi kebutuhan ia dan dua anakya. Paket sabu yang diterimanya dari D dibagi menjadi 0,5 dan 1 gram.

Baca: Sabu Dikemas dalam Kardus dan Brosur Kecantikan untuk Kelabui X-ray

Kristal sabu yang ada dalam klip plastik, dikemas lagi ke dalam kardus atau karton, kemudian dimasukkan ke amplop putih. Amplop itu diselipkan dalam brosur. Paket 0,5 gram ke apartemen, dan yang 1 gram dikemas ke brosur klinik kecantikan.

Ketika digeledah, polisi menemukan 25 paket sabu beserta brosur yang belum digunakan. Polisi juga menemukan upah Emilia sebesar Rp 2.550.000.

Emilia kini terancam hukuman lima hingga 20 tahun penjara sesuai Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2019 tentang Narkotika.

Kompas TV Selebritas di Pusaran Narkoba (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com