Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta beserta jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta meninjau rencana rehab total gedung sekolah tersebut kemarin. Keributan sempat terjadi saat para wali murid mencoba memasuki kawasan sekolah untuk menyaksikan peninjauan.
Warga yang tinggal di kompels sekolah melarang para wali murid masuk karena merasa acara tersebut hanya diperuntukkan bagi mereka dan Pemprov DKI.
"Tidak ada yang menyuruh kami kemari. Kami datang karena lihat berita Pak Wali (Kota Jakarta Barat, Anas Effendi) mau datang kok," kata seorang wali murid.
Proses mediasi akhirnya tetap berjalan sesuai rencana. Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, Ketua Komisi E DPRD DKI Pantas Nainggolan, Kepala Dinas Pendidikan DKI Sopan Adrianto, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Arifin, dan jajaran pemerintah daerah lainnya mengikuti jalannya mediasi.
Warga dan wali murid menyampaikan aspirasi. Para wali murid mengeluhkan tak terjaminnya fasilitas pendidikan di sekolah tersebut apabila sekolah tak segera direnovasi.
Sat menanggapi hal tersebut, Pantas berjanji bahwa tidak akan ada pembangunan sekolah yang mangkrak di Jakarta. "Tidak ada lagi sekolah mangkrak. Ini buat anak bangsa,” kata Pantas.
Berbeda dengan para wali murid, warga yang tinggal di kompkes sekolah itu tak sepakat dengan rencana renovasi yang mengharuskan mereka meninggalkan tempat itu. Mereka mengklaim bukan penghuni liar. Mayoritas orang tua mereka pernah mengabdi di sekolah tersebut.
Namun Pantas mengatakan bahwa renovasi harus tetap dilakukan dengan memperhatikan posisi gedung sebagai bangunan bersejarah yang menjadi aset penting Jakarta. Soal masalah pemukiman, Pemprov DKI bersama DPRD DKI akan mencarikan solusi terbaik.
"Artinya tidak boleh lagi ada di DKI Jakarta terjadi siswa yang luka atau lainnya karena sekolah roboh. Dan, agar terwujud selanjutnya kami akan koordinasikan dengan Pemprov DKI hingga rehab total gedung kuat dan memenuhi rasa keadilan,” kata Pantas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.