Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Kini Lebih Banyak Mendengar dan Irit Bicara

Kompas.com - 04/08/2017, 20:11 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tim kuasa hukum Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menjenguk kliennya di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (4/8/2017) sore.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 90 menit itu, tim kuasa hukum membicarakan topik ringan dengan Ahok.

"Pak Ahok sekarang sudah nambah lagi yang dipelajari, yaitu belajar mengolah pikiran, perasaan, dan pengalaman. Banyak mendengar, sedikit bicara," kata seorang anggota tim kuasa hukum Ahok, Teguh Samudera, saat dihubungi Kompas.com usai menjenguk kliennya, Jumat malam.

(baca: Saat Pesan Telegram Menguak Rencana Pembunuhan Ahok)

Menurut Teguh, Ahok kini terlihat seperti seorang pemikir dan perenung. Teguh mengatakan, Ahok banyak merenungkan apa yang telah dia lakukan semasa menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Tapi bukan berarti jadi pendiam. Pak Ahok banyak kegiatan di dalam. Paginya baca Alkitab, olahraga, lalu mengerjakan tugas dari rutan," ucap Teguh.

Tugas-tugas yang dilakukan Ahok sebagai terpidana, kata Teguh, beragam, misalnya membantu urusan administrasi di dalam rutan. Selain itu, Ahok juga sibuk membalas satu per satu surat dari pengagumnya yang disampaikan melalui tim kuasa hukum.

"Tadi saja ada (surat) segepok tuh. Kami mau bantu katanya jangan, biar dibalas satu-satu sama dia sendiri, begitu," ujar Teguh.

(baca: Sandiaga: Selamat Buat Pak Ahok yang Menggagas Simpang Susun Semanggi)

Ahok juga masih rajin menulis di dalam rutan. Rencananya, kumpulan tulisan-tulisan Ahok nantinya akan dirangkai menjadi buku agar bisa dibaca banyak orang.

Ahok dinyatakan bersalah dalam kasus penodaan agama oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Majelis hakim juga menjatuhkan hukuman bagi Ahok berupa pidana penjara selama dua tahun.

Kompas TV Jajaran foto mantan Gubernur Jakarta dari masa ke masa, bertambah satu, yaitu dengan dipajangnya foto Basuki Tjahaja Purnama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com