JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, salah satu saksi kunci pada kasus penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sempat merevisi keterangannya dalam pembuatan sketsa.
"Iya betul (merevisi keterangannya). Saat kami tanyakan bagaimana sketsanya kan dia sudah melihat beberapa gambar di media (sosial) adalah wajahnya AL, dia terobsesi dengan gambar itu, jadi dia merevisi," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (4/8/2017).
AL merupakan salah satu orang yang sempat diamankan polisi lantaran dicurigai sebagai penyerang Novel. Namun, setelah dicek alibinya AL tak terbukti sebagai pelaku penyiram air keras ke wajah Novel.
Menurut Argo, setelah saksi merevisi keterangannya polisi membuat ulang sketsa. Sketsa itulah yang ditunjukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat melakukan konfrensi pers di Istana Negara.
"Jadi setelah direvisi bukan AL yah," kata Argo.
Lihat juga: Polisi Buat Sketsa Wajah Pria yang Menanyakan Gamis di Rumah Novel
Argo menambahkan, saksi kunci tersebut melihat orang yang dicurigai sesaat sebelum Novel diserang. Saat itu, saksi tersebut keluar dari masjid lebih dahulu dari Novel dan melihat ada seseorang tak dikenal duduk di atas sepeda motor.
Saksi tersebut menduga bahwa orang tersebutlah yang menyerang Novel. Atas dasar itu polisi membuatkan sketsa wajah terduga pelaku berdasarkan keterangan saksi tersebut.
Novel disiram air keras seusai menunaikan shalat subuh di Masjid Al-Ikhsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017. Akibat kejadian itu Novel harus dirawat di rumah sakit di Singapura.
Untuk mengungkap kasus tersebut, polisi sudah memeriksa 59 saksi. Polisi juga sempat mengamankan 5 orang yang diduga sebagai pelaku, tetapi kemudian dibebaskan lagi karena tak terbukti sebagai pelaku.
Selain itu, polisi mengamankan 50 rekaman CCTV dan memeriksa 100-an toko kimia. Sejauh ini, Polri belum dapat mengungkap siapa pelaku yang menyerang Novel.
Baca juga: Apa yang Mau Digali Polisi dari Pemeriksaan terhadap Novel Baswedan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.