Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelolaan JPO di Jakarta Kini Ditangani Bina Marga

Kompas.com - 07/08/2017, 15:40 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak awal 2017, kewenangan pengelolaan jembatan penyeberangan orang (JPO) Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah dilimpahkan ke Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

"Sejak Januari 2017 tugas pokok dan kewenangan untuk penanganan mengenai halte dan JPO pindah dari dishub ke Dinas Bina Marga. Berkaitan dengan pembangunan maupun pemeliharaan, dan pengawasannya," kata Wakadishub DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/8/2017).

Sigit menambahkan, Dinas Perhubungan DKI hanya berwenang menetapkan titik lokasi JPO saja.

Baca: Peninggian Aspal Jadi Penyebab Truk Tabrak JPO hingga Roboh di Jakbar

Dihubungi terpisah, Kepala Suku Dinas Bina Marga Daerah Administrasi Jakarta Barat, Riswandi mengatakan, telah melakukan pemantauan untuk mengetahui jumlah dan letak berbagai JPO wilayahnya.

"Jadi saat ini kita lagi monitoring, menginventarisasi ulang JPO yang ada di Jakarta Barat. Jadi kita mau menentukan titik koordinat pakai GPS di mana letaknya biar akurat," ujarnya.

Riswandi menambahkan, Sudin Bina Marga hanya bertugas memantau dan merawat struktur bangunan JPO.

"Kalau kebersihan itu dari Dinas Lingkungan Hidup, kalau lampu-lampu di JPO dari Dinas Energi (Dinas Perindustrian dan Energi DKI)," kata dia.

Ia mengatakan, pembagian tugas ini dilakuakn berdasarkan Raperda yang mengatur tentang struktur organisasi dan kewenangan para SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) DKI Jakarta tahun 2017.

"Ini karena masih baru jadi belum lengkap serah terima dari Dishub data-datanya belum masuk semua, jadi kita masih menunggu data kelengkapan misal panjang dan letak JPO," tutupnya.

Baca: Besi JPO Jembatan Gantung Roboh Ditabrak Truk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com