Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Ancam Anak Tirinya Tak Bertemu Sang Adik jika Mengadu Dicabuli

Kompas.com - 08/08/2017, 16:43 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - JI (11), anak perempuan yang dicabuli ayah tirinya sendiri di Jalan Pejaten Barat II, Jakarta Selatan pada akhir Juni 2017 lalu, tidak sempat mengadu ke ibu kandungnya. Pasalnya, anak itu diancam oleh R (50), ayah tirinya jika memberitahukan perlakuan ayah tirinya.

"Diancam jangan bilang ke ibunya, kalau tidak, nanti enggak ketemu adiknya lagi," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bismo Teguh Nugroho, Selasa (8/8/2017).

JI sendiri adalah anak hasil perkawinan ibunya dengan pria sebelum R. Lalu pada 2015 lalu, R yang merupakan duda menikahi ibu JI yang saat itu juga berstatus janda.

Dari hasil perkawinan itu, mereka memiliki seorang anak yang kini berusia setahun. Namun pernikahan R dan ibu JI tak berlangsung lama. Keduanya kemudian berpisah pada 2016, namun R masih mengontrak di dekat rumah mantan istrinya.

Baca: Berbulan-bulan, Ayah Tiri Lecehkan Anak Laki-laki dan Perempuannya

JI pun masih sering berkunjung ke tempat ayah tirinya untuk meminta uang jajan sebab sang ibu tidak bekerja. Pada 29 Juni 2017 sekitar pukul 21.00, JI bersama temannya datang ke kontrakan pelaku untuk meminta uang jajan.

Oleh R, teman JI disuruh menunggu di ruang tamu, sementara JI disuruh masuk ke kamar lalu kemudian diperkosa. Usai mencoba memperkosa JI, R mengeluarkan ancamannya dan memberi JI uang jajan Rp 10.000.

Keesokan harinya di waktu yang sama, R kebetulan baru pindah kontrakan. JI yang datang untuk meminta uang jajan sebesar Rp 15.000 kemudian diajak naik ke lantai 2 kontrakannya.

Di sana, R kembali memperkosa JI. Saat itu, sang ibu yang mencari JI kemudian datang ke kontrakan R dan memergoki aksi mantan suaminya.

Baca: Bocah 3 Tahun Tewas Diduga Dipukuli Ayah Tiri

Sang ibu baru melapor ke polisi tiga hari kemudian pada 3 Juli 2017. Hasil visum RS Fatmawati juga menunjukkan tanda-tanda luka di kemaluan JI.

Tahu dirinya dilaporkan, R yang bekerja sebagai montir bengkel mobil ini kemudian melarikan diri.

Namun polisi mengendus jejaknya dan ia ditangkap di daerah Pancoran, Jakarta Selatan pada Senin (7/8/2017). R kini mendekam di tahanan Polres Metro Jakarta Selatan dan dikenakan Pasal 76 D Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman 15 tahun penjara.

Kompas TV Seorang kakek di Kendal, Jawa Tengah, tega mencabuli cucunya sendiri hingga hamil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com