Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Markas Pembuatan Dokumen Palsu di Tambora

Kompas.com - 08/08/2017, 17:35 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Garis polisi terpasang di sebuah rumah di gang Siaga 1, jalan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat yang menjadi markas pembuatan berbagai macam surat maupun dokumen palsu.

"Jadi di tempat ini kami temukan berbagai perlengkapan pembuatan surat-surat palsu seperti surat sertifikasi guru, KTP, SKCK, ijazah dari SD hingga perguruan tinggi, surat tanah dan berbagai stempel dari berbagai macam instansi," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus di Tambora, Jakarta Barat, Selasa (8/8/2017).

Dari rumah tersebut, lanjutnya, polisi mengamankan seorang pria berinisial TM yang merupakan salah satu pencetak surat-surat palsu tersebut, sedangkan pemilik rumah berinisial T masih dalam pengejaran.

"Sebelumnya kami juga telah mengamankan seorang pelaku lain berinisial YY di Jawa Barat yang berperan sebagai agen yang menawarkan jasa pembuatan surat-surat palsu tersebut," lanjutnya.

Baca: Penyebar Surat Palsu Jokowi Minta Uang kepada 51 BUMN

Yusri mengatakan, terungkapnya markas pembuatan dokumen palsu ini berawal ketika Ditreskrimum Polda Jabar mengungkap satu kasus penipuan dan penggelapan dengan korban pihak Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang mengalami kebocoran anggaran mencapai Rp 34 miliar.

"Nah dalam penipuan ini YY akan membantu memalsukan sertifikasi guru untuk digadaikan sebesar Rp 80 juta," sebutnya.

Dalam menjalankan aksinya YY bekerja dengan sejumlah oknum bank untuk melancarkan proses penggadaian.

Nantinya, lanjut Yusri, YY akan mendapat bagian sebesar Rp 12 juta sedangkan pemilik sertifikasi mendapat bagian 30 persen atau sekitar Rp 20 juta, sisanya untuk oknum lain termasuk oknum bank.

"Sejauh ini kami telah mengamankan 13 oknum pegawai bank yang terlibat dalam penipuan ini," kata dia.

Setelah dilakukan penelusuran lebih jauh, polisi menemukan bahwa surat-surat sertifikasi palsu tersebut dicetak di Tambora, Jakarta Barat.

Sampai saat ini, tambah Yusri, Polda Jabar masih melakukan penelusuran lebih lanjut untuk mengetahui sejak kapan kegiatan pencetakan surat palsu ini dan kemana saja distribusinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com