Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicabuli Sopir, Bocah SD Nekat Lompat dari Angkot

Kompas.com - 09/08/2017, 17:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang bocah yang masih duduk di kelas V SD dicabuli seorang sopir saat dirinya tengah menumpang angkot trayek 02 (Depok II-Terminal Depok) pada Rabu (9/8/2017) siang.

Karena ketakutan, bocah berinisial D ini nekat melompat keluar angkot yang ditumpanginya itu.

Orangtua D, A (40) melaporkan kejadian yang dialami putrinya sambil menyerahkan pelaku berinisal IA (42) ke Mapolsek Sukmajaya tak lama setelah kejadian.

A mengatakan, peristiwa terjadi saat putrinya baru pulang sekolah. Saat di angkotnya hanya tersisa D, barulah IA melakukan aksinya.

Baca: Orangtua 5 Gadis yang Dicabuli PNS Cabut Laporan karena Korban Masih Perawan

Saat itu, D diketahui duduk di kursi depan tepat di samping IA. "Dari pengakuan anak saya dia diraba dada sama pahanya," kata A.

Akibat ketakutan dengan aksi sang sopir angkot, D melompat saat angkot melintas di Jalan Tole Iskandar.

Insiden ini menarik perhatian warga sekitar yang datang untuk menolong bocah itu.

Setelah ditolong sejumlah warga, D kemudian menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya.

Warga yang mendengar pengakuan bocah itu kemudian mengejar angkot yang dikemudikan IA hingga mobil itu terhenti di pertigaan Jalan Baru, masih di kawasan Sukmajaya.

“Awalnya sopirnya ini ngelak. Tapi anak saya tahu mukanya," ujar A.

IA sempat jadi sasaran amukan warga sebelum dibawa ke Mapolsek Sukmajaya dan diserahkan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Depok.

IA dan angkotnya kini ditahan di Mapolres Kota Depok. Sedangkan D mengalami luka lecet akibat terjatuh di aspal. Ia juga masih mengalami trauma.

“Anak saya selalu menangis dan tidak mau lihat wajah pelaku," ujar A.

IA terancam dijerat dengan UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Baca: Anaknya Dicabuli Nenek 80 Tahun, Ini Cerita Sang Ibu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com