Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Terakhir Agustinus Berada di Atas Menara SUTT Plumpang...

Kompas.com - 23/08/2017, 10:21 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Kronologi naiknya Agustinus ke atas SUTT Plumpang Agustinus, pria kelahiran Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pertama kali menaiki SUTT Plumpang pada Senin (14/7/2017) pukul 06.00 pagi.

Tidak ada warga yang menyaksikan kejadian tersebut sehingga Agustinus dengan bebas bisa menaiki SUTT tersebut.

Dalam prosesnya, Agustinus juga memasang spanduk-spanduk yang berisikan tulisan atau pesannya kepada beberapa pihak seperti kepolisian, TNI, dan bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sejak saat itu Agustinus betah "nangkring" di puncak SUTT. Panas terik dan kencangnya angin seolah tidak menjadi masalah bagi Agustinus yang memang kerap beraksi menaiki tempat-tempat tinggi seperti baliho atau reklame.

Hingga saat ini masih belum jelas apa alasan Agustinus menaiki SUTT Plumpang lantaran yang bersangkutan belum bisa dimintai keterangan.

Memecahkan rekornya sendiri sembilan hari berada di tempat tinggi menjadi rekor terbaru bagi Agustinus. Pasalnya, sejak melakukan aksi serupa pada 2013 silam, Agustinus tidak pernah "betah" selama seminggu.

Pada 31 Januari 2013, pria kelahiran 1968 yang memiliki nama lengkap Fransiscus Agustinus Worowulli itu menaiki menara SUTT di Kawasan Senayan.

Agustinus bertahan selama empat hari di SUTT tersebut. Sebelumnya, dia juga menaiki menara SUTT di bilangan Senen, Jakarta Pusat. Pria kelahiran Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut berada di SUTT Senen selama tiga hari.

Selain menaiki SUTT, Agustinus juga hobi memanjat reklame dan baliho yang ada di beberapa tempat. Tercatat dia pernah memanjat reklame dan baliho di Setiabudi, Gatot Subroto, Lebak Bulus, dan Kebon Jeruk.

Dalam menjalankan aksinya tersebut, Agustinus kerap menggunakan alasan yang berbeda-beda. Mulai dari soal ganti rugi PLN atas pembangunan di tanah kelahirannya sampai menuntut keadilan atas meninggalnya salah satu anggota keluarga dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com