Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dari Audisi Ini Akan Terlihat yang Mana Preman Berkedok Pengamen"

Kompas.com - 28/08/2017, 20:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Hingga Senin (28/8/2017), ajang Ekspresi Musisi Jalanan yang digelar di Depok sejak 21 Agustus 2017 masih berlangsung. Pada pekan ini, para peserta diminta untuk bermain musik berkelompok.

Pendiri Institut Musisi Jalanan (IMJ) Andi Malewe selaku penyelenggara menyatakan, pihaknya serius menyaring para pengamen yang nantinya berhak dapat lisensi. Sebab, ia menilai, selama ini tidak semua pengamen punya minat di bidang musik.

"Karena dari audisi ini nanti bisa terlihat yang mana teman-teman yang punya kualitas dalam bermain musik, yang mana preman berkedok pengamen, dan yang mana pengemis berkedok pengamen," kata Andi saat dihubungi, Senin (28/8/2017).

(Baca juga: Lisensi Kemahiran Bermusik demi Tingkatkan Derajat Pengamen)

Ajang Ekspresi Musisi Jalanan digelar di markas IMJ di Jalan Baru sekitar flyover Arif Rahman Hakim, Depok.

Tercatat, ada 250 pengamen yang ikut ajang ini. Menurut Andi, pada tahap audisi berkelompok ini, semua peserta berhak ikut.

Setelah rampungnya tahap audisi berkelompok inilah, nantinya dilihat yang mana pengamen yang berhak mendapatkan lisensi berupa sebuah kartu bernama "Supercard".

Namun, Andi menyatakan, untuk pengamen yang belum berhak mendapatkan Supercard akan tetap dibina IMJ.

Selama dibina, mereka akan terus dilatih agar kemampuan bermusiknya meningkat dan nantinya berhak dapat "Supercard".

"Teman-teman ini kan rata-rata otodidak dan tidak ada yang merangkul mereka. Makanya kita akan latih, diberi kelas agar nantinya mereka juga layak perform," ujar Andi.

Ajang Ekspresi Musisi Jalanan kali ini merupakan yang kedua kalinya digelar. Kegiatan yang pertama diketahui sudah digelar pada Mei 2017.

Dalam menggelar ajang Ekspresi Musisi Jalanan, IMJ mendapat dukungan dari Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dari hasil pentas Ekspresi Musisi Jalanan yang pertama, para musisi jalanan yang mendapat Supercard sudah mulai ditempatkan di beberapa mal di kawasan Jabodetabek yang pengelolanya sudah diajak bekerja sama.

(Baca juga: Syamsuddin, Pengamen Bekasi yang Jago Banget)

Andi memiliki cita-cita agar tiap Supercard memiliki grade, dari A hingga C. Grade diukur dari kemampuan tiap musisi jalanan.

Musisi jalanan yang punya Supercard A adalah mereka yang dapat diberi kesempatan manggung di hotel dan restoran, sedangkan yang B di kafe-kafe.

"Kalau yang C ini yang kemampuan bermusiknya masih kurang, tapi passionnya ada di musik. Jadi masih perlu pembinaan," ujar Andi saat ditemui Kompas.com, Selasa (22/8/2017) pekan lalu.

Kompas TV Polres Jakbar Tangkap Preman yang Resahkan Warga di Terminal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com