Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paniknya Keluarga Saat Dengar Catur Terkena Petasan di Stadion Patriot

Kompas.com - 03/09/2017, 16:16 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar mengejutkan tiba-tiba saja diterima keluarga Catur Juliantono, suporter yang menonton pertandingan timnas Indonesia melawan Fiji di Stadion Patriot Candrabhaga.

Adik ipar Catur, Haikal (13), menghubungi kakaknya yang juga merupakan istri Catur, Ismi.

"Anak saya si Haikal telepon kakaknya, Ismi. 'Kak, Om Catur kena petasan, pingsan'," ujar Nurhasan, mertua Catur di Jalan Kampung Sumur, Klender, Minggu (3/9/2017).

Keluarga langsung panik setelah mendengar kabar tersebut. Nurhasan mengatakan, keluarga hanya berkomunikasi dengan Haikal saat itu.

Haikal yang berusia 13 tahun memang ikut menonton pertandingan tersebut bersama Catur. Selain Haikal, Taufik (13) yang merupakan sepupu Catur juga ikut.

Baca: Datangi Rumah Duka Catur, Sekjen PSSI Janji Usut Tuntas Pelempar Petasan

"Kami panik, kami tanya ke Haikal. Dibawa ke RS mana? Enggak tahu nih, kata dia begitu. Tanya sama petugasnya katanya ke RS Mitra," kata Nurhasan.

Saat berkomunikasi dengan Haikal, Catur sedang berada dalam perjalanan menuju rumah sakit. Nurhasan langsung meminta temannya untuk mengantar ke rumah sakit.

Sementara istri Catur berangkat ke rumah sakit dengan menumpang ojek online.

"Pas sampai sana memang sudah enggak ada. Katanya sih meninggal dalam perjalanan," kata Nurhasan.

Catur meninggal dunia karena terkena lemparan petasan setelah pertandingan Indonesia melawan Fiji usai. Dia meninggalkan istri dan juga satu orang anak yang masih berusia 2,5 tahun.

Tadi pagi, jenazah Catur sudah dimakamkan di TPU Kampung Sumur yang tak jauh dari kediaman pria itu.

Nurhasan juga menceritakan kronologi bagaimana menantunya bisa terkena lemparan petasan itu, berdasarkan cerita Haikal.

"Ceritanya itu tahu-tahu petasan itu lewat di depan muka anak saya Haikal," ujar Nurhasan.

Baca: Catur Tewas Terkena Petasan karena Selamatkan Keponakannya

Nurhasan mengatakan petasan itu kemudian mengarah ke Taufik yang duduk di samping Haikal.

Namun, Catur langsung mendorong Taufik agar tidak terkena petasan itu hingga akhirnya mengenai pelipis kiri Catur.

"Tadinya mau kena Taufik, tapi didorong (oleh Catur) dan kena kepalanya," kata Nurhasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com