Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Panggil Kadishub DKI terkait Perluasan Larangan Sepeda Motor

Kompas.com - 04/09/2017, 17:28 WIB
Nursita Sari

Penulis

Kompas TV Rambu lalu lintas sudah terpasang, di antaranya rambu larangan melintas untuk roda dua.

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta akan memanggil Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Andri Yansyah untuk meminta penjelasan soal rencana perluasan larangan sepeda motor di Jakarta dari saat ini hanya di Medan Merdeka Barat-Bundaran HI meluas hingga ke Bundaran Senayan.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Syarifuddin mengatakan, Andri akan memberikan penjelasan kepada DPRD pada Selasa (5/9/2017) besok.

"Besok ada Pak Andri Yansyah dipanggil untuk diminta pendapat di Komisi B," ujar Syarifuddin saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/9/2017).

Menurut Syarifuddin, Komisi B dan Dishub DKI Jakarta sudah pernah melakukan pertemuan dalam rangka membahas rencana tersebut. Namun, DPRD DKI perlu meminta penjelasan terkait perkembangan rencana itu.

"Sudah ada (pertemuan), kami ingin mempertegas langkah-langkah apa yang diambil oleh Dishub, kebijakannya apa. Nanti kami sepakati besok setelah RDP (rapat dengar pendapat) dengan Dishub," kata Syarifuddin.

Baca juga: Perluasan Larangan Sepeda Motor di Jakarta yang Menuai Kontra...

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebelumnya mengatakan, dia belum menerima kajian terkait aturan larangan sepeda motor sampai Bundaran Senayan. Karena itu, keputusan terkait penerapan aturan itu belum bisa ditentukan.

"Kajian belum disampaikan pada kami secara resmi dari BPTJ, Ditlantas, dan Dishub. Setelah kajian masuk baru kami akan putuskan bagaimana opsinya," ujar Djarot, Senin.

Djarot tidak setuju bahwa larangan sepeda motor hingga Bundaran Senayan diterapkan dari pagi sampai malam. Dia mengatakan, sebaiknya aturan larangan sepeda motor hanya berlaku pada jam-jam sibuk.

Rencana perluasan larangan sepeda motor itu menuai kontra dari berbagai pihak. Sekitar 5.000 pengendara dan pengguna sepeda motor akan menggelar unjuk rasa untuk menolak kebijakan tersebut pada 9 September 2017.

Lihat juga: Dishub DKI: Perluasan Larangan Sepeda Motor untuk Kurangi Kecelakaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com