Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Panjang "Patung Menembus Batas" hingga Temukan Kalijodo...

Kompas.com - 05/09/2017, 12:23 WIB
Sherly Puspita

Penulis

Kompas TV Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo di Jakarta Utara menjadi salah satu titik keramaian warga Ibu Kota saat berlibur Lebaran.

Hingga pada akhirnya, sahabat Teguh, Yori Antar, arsitek kenamaan asal Indonesia didaulat untuk menjadi arsitek dalam proyek pembangunan eks lokasi prostitusi Kalijodo yang terletak di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat menjadi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Pembongkaran lahan prostitusi di kawasan Kalijodo ini sempat menuai kontroversi. Yori berkesempatan mengambil bagian dalam mengubah wajah kusam Kalijodo menjadi area publik yang dapat dinikmati warga Jakarta dari berbagai kalangan.

Pada bulan Februari 2017, Basuki Tjahaja Purnama yang ketika itu menjabat Gubernur DKI Jakarta meresmikan RPTRA dan RTH Kalijodo.

Kalijodo yang semula rawan premanisme dan prostitusi itu kini terbuka untuk berbagai kalangan.

Dari sanalah terbesit ide meletakkan Patung Menembus Batas di antara RPTRA dan RTH Kalijodo.

Menurut Teguh, makna Patung Menembus Batas masih aktual dan harus menjadi simbol yang bisa mengingatkan pada tembok Berlin sebagai alat penyekat yang berlumuran darah, tersirami ratap tangis anak manusia, berhasil diruntuhkan oleh mereka yang tertindas, dan menjadi prasasti bagi sejarah kemanusiaan yang beradab.

Teguh melihat adanya kesamaan dengan sejarah Tembok Berlin dengan pembangunan kawasan Kalijodo.

(Baca juga: Cerita Seniman yang 27 Tahun Mencari Tempat Meletakkan Batu dari Tembok Berlin)

Ide meletakkan Patung Menembus Batas di Kalijodo ini mendapatkan restu dari Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Pada 12 Agustus 2017, Djarot datang langsung ke bengkel seni milik Teguh untuk melihat keempat segmen pecahan tembok Berlin dan proses pembuatan patung pelengkapnya.

Patung pelengkap terbuat dari pelat besi, berjumlah 14 unit dengan berat masing-masing 700 kilogram.

Setelah 27 tahun mencari "rumah" untuk keempat segmen batu bersejarahnya, akhirnya hari-hari pemasangan Patung Menembus Batas segera tiba.

Pada 29 September 2017, Teguh, Yori, dan tim akan melakukan pemasangan sesuai dengan posisi yang telah disepakati bersama.

Untuk membawa Patung Menembus Batas tersebut, Teguh akan menggunakan 4 unit truk tipe "flat back" dan diiringi dengan konvoi untuk memeriahkan suasana.

Harapannya, Patung Menembus Batas akan selesai sebelum bulan Oktober, atau sebelum masa jabatan Djarot sebagai gubernur berakhir.

Patung tersebut akan diresmikan bersamaan peresmian Masjid Jami Al Mubarokah dan area parkir di kolong Tol Kalijodo.

"Bukan hanya uang yang saya cari di dalam hidup ini. Ini adalah ungkapan bakti saya sebagai anak bangsa kepada negara," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com