Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Panjang "Patung Menembus Batas" hingga Temukan Kalijodo...

Kompas.com - 05/09/2017, 12:23 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 9 November 1989, tembok dari beton yang dinamakan Tembok Berlin runtuh.

Tembok ini dibangun Republik Demokratik Jerman yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur serta daerah Jerman Timur lainnya.

Keruntuhan Tembok Berlin sempat menjadi perhatian masyarakat dunia. Tembok itu menjadi saksi usaha warga Berlin Timur untuk menyeberang ke barat hingga mempertaruhkan nyawanya.

Pecahan Tembok Berlin pun menjadi benda sejarah yang dicari para kolektor dunia, termasuk Teguh Ostenrik, seorang kolektor dan seniman asal Indonesia.

Pada 1990, Teguh terbang ke Jerman dan mencari tahu bagaimana ia bisa mendapatkan pecahan Tembok Berlin tersebut.

(Baca juga: Berat Pecahan Tembok Berlin yang Akan Ditempatkan di Kalijodo 8 Ton)

Hingga pada akhirnya, ia mendapatkan informasi bahwa perusahaan yang ditunjuk Pemerintah Jerman untuk mengurus penjualan pecahan tembok Berlin yakni Limex GmbH (PT Limex).

Teguh akhirnya membeli empat segmen pecahan Tembok Berlin dengan ukuran 120x360x20 sentimeter.

Satu segmen pecahan tembok itu memiliki berat hingga 2 ton, sehingga keempat segmen pecahan tembok yang dibeli Teguh mencapai berat 8 ton.

Harga keempat segmen pecahan Tembok Berlin ini ditaksir mencapai Rp 62,3 miliar. Teguh lantas membawa keempat segmen pecahan Tembok Berlin miliknya ke sebuah bengkel seni miliknya yang terletak di daerah Pondok Petir, Depok, Jawa Barat.

Sejak dibelinya empat segmen pecahan Tembok Berlin itu, Teguh mereka-reka makna apa yang tepat untuk menggambarkan barang sejarah yang telah menjadi miliknya tersebut.

Akhirnya, tercetuslah gagasan memberi nama "Patung Menembus Batas" untuk keempat segmen pecahan Tembok Berlin tersebut.

Meski demikian, saat itu ide menjadikan pecahan Tembok Berlin menjadi Patung Menembus Batas ini hanya dipahami segelintir orang.

"Bahkan ada yang bilang 'Ah Indonesia sudah lama bersatu dan aman kok!' Lalu apa yang terjadi setelah saya mencetuskan gagasan "Patung Menembus Batas" ini? 1998 kerusuhan Mei, Lalu ada konflik Ambon, dan lain-lain. Apakah itu persatuan?" ujar Teguh.

(Baca juga: Batu Pecahan Tembok Berlin Akan Diarak dari Depok ke RPTRA Kalijodo)

Tak hanya itu, Teguh berpikir panjang mengenai di mana lokasi yang tepat untuk meletakkan pecahan Tembok Berlin itu.

Ia ingin mendapatkan lokasi yang pas yang tak hanya dapat menampung keempat segmen batu berukuran besar tersebut, tetapi juga dapat menampung segala makna yang terkandung di dalamnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com