Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Fasilitas Bus Transjabodetabek Premium Rute Bekasi-Plaza Senayan

Kompas.com - 07/09/2017, 12:08 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Bus premium rute Mega City Bekasi-Plaza Senayan diuji coba mulai Kamis (7/9/2017) pagi hingga 20 September mendatang.

bus ini, menurut Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono memiliki fasilitas berbeda dibandingkan bus reguler.

"Kita harus menyediakan kendaraan yang nyaman juga dong. Fasilitasnya ada WiFi, kamera CCTV untuk keamanan, colokan untuk charge handphone. Kita punya standar internasional seperti bus-bus yang ada di Singapura," ujar Bambang saat melakukan uji coba di Bekasi, Kamis (7/9/2017).

Ia menjelaskan, kenyamanan di dalam bus sangat diutamakan karena sasaran penumpang bus ini adalah warga menengah ke atas.

Selain itu BPTJ berupaya mendorong warga yang biasa menggunakan kendaraan pribadi agar beralih menggunakan angkutan umum.

Baca: Transjabodetabek Premium Bekasi-Senayan Menyasar Warga Menengah ke Atas

Untuk membuktikan kenyamanan bus ini, Kompas.com ikut dalam uji coba bus premium tersebut dari Bekasi hingga Plaza Senayan.

Sama halnya dengan bus reguler, bus premium dilengkapi dengan pendingin ruangan atau AC. Perbedaan yang sangat terlihat adalah pada susunan kursi penumpang.

Bus reguler rute Bekasi-Bundaran HI memiliki kursi menyamping atau berhadapan antara penumpang.

Sementara bus premium berkapasitas 34 penumpang ini memiliki susunan kursi yang seluruhnya menghadap ke depan, sehingga penumpang merasa lebih nyaman.

Di setiap deretnya terdapat masing-masing dua kursi di bagian kanan dan kiri. Sementara di bagian paling belakang terdapat enam kursi.

Bambang menyampaikan, selama dalam perjalanan, tidak boleh ada penumpang berdiri, sebab bus melaju dengan kecepatan yang lebih tinggi karena masuk ke jalan tol.

Dalam uji coba ini, saat melintasi jalur tol Jakarta-Cikampek dan menemui beberapa titik kemacetan, bus tetap melaju cepat karena adanya pengawalan voorijder kepolisian.

Tentu pengawalan voorijder ini tak akan diberikan jika bus sudah benar-benar beroperasi secara reguler.

Selama perjalanan, bus melalui jalur khusus angkutan umum (JKAU) yaitu berada di bahu jalan tol.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com