Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada DPRD, Djarot Banggakan Banjir Berkurang dan Akses Pendidikan Meningkat

Kompas.com - 13/09/2017, 19:26 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memaparkan sejumlah pencapaian Pemprov DKI Jakarta selama lima tahun terakhir di hadapan anggota DPRD DKI Jakarta, dan jajaran pegawai Pemprov DKI Jakarta.

Pencapaian itu disampaikan dalam laporan keterangan pertanggungjawaban akhir masa jabatan (LKPJ-AMJ) Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2013-2017 dalam rapat paripurna yang digelar DPRD DKI Jakarta, Rabu (13/9/2017) sore.

"Berkurangnya jumlah titik banjir yang semula sebanyak 62 titik banjir menjadi 20 titik banjir," ujar Djarot.

Beberapa cara pengendalian dan antisipasi banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta yakni pembebasan tanah untuk waduk, situ, embung, dan kali; penataan Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio sebagai upaya peningkatan kapasitas badan air; pengerukan sistem drainase kota; hingga pembangunan tanggul A NCICD.

(baca: Djarot Wakili Jokowi-Ahok Ucapkan Terima Kasih dan Maaf kepada DPRD)

Selain itu, Djarot juga menjelaskan indeks pembangunan manusia (IPM) di Jakarta yakni 78,08 pada 2013 dan meningkat hingga 79,60 pada 2016. Dia menyebut IPM DKI Jakarta paling tinggi dibangdingkan provinsi lainnya.

Kemudian Djarot menyampaikan program Kartu Jakarta Pintar (KJP), bantuan BPJS, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), subsidi pangan, subsidi transportasi gratis, penciptaan lapangan pekerjaan melalui rekrutmen petugas PPSU, subsidi sewa rusun, dan jaminan kredit bagi pengusaha kecil untuk menanggulangi kemiskinan di Ibu Kota.

Dia juga menjelaskan pengembangan sistem transportasi publik di Jakarta saat ini, seperti peningkatan pelayanan transjakarta, dimulainya pembangunan mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT), pengembangan transit oriented development (TOD), hingga pembangunan flyover dan underpass.

Kemudian, Djarot juga menjelaskan pembangunan 5.177 unit rusun sejak 2013-2017, pelaksanaan program kampung deret di 40 lokasi, dan penataan 142 RW yang lingkungannya kumuh.

Tidak hanya itu, Djarot juga menyinggung soal pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

"Pada 2017 sedang diselesaikan pembangunan sebanyak 100 lokasi," kata dia.

Pada bidang kesehatan, Djarot menyebut Pemprov DKI Jakarta memiliki program ketuk pintu layani dengan hati dan pembangunan rumah sakit hingga puskesmas.

Sementara di bidang pendidikan, Djarot mengatakan kualitas layanan pendidikan di Jakarta telah meningkat.

"Secara garis besar telah berhasil meningkatkan rata-rata lama sekolah dari 10,47 tahun pada 2013 menjadi 10,88 tahun pada 2016," ucap Djarot.

Kompas TV bernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat geram dengan rumah sakit yang menolak pasien dalam keadaan kritis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com