Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Peredaran Obat PCC, Djarot Perkuat Peran BNNP DKI

Kompas.com - 15/09/2017, 13:07 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku belum tahu informasi mengenai peredaran pil atau obat jenis PCC (paracetamol caffeine carisoprodol) yang masuk kategori obat-obatan terlarang. Dia heran dengan banyaknya peredaran obat terlarang itu.

"Apa itu (pil PCC)? Baru lagi? Enggak ngerti aku. Tanyakan ke BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi), kok baru terus ya. Yang saya tahu cuma Pil KB, he-he-he," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (15/9/2017).

Untuk mengantisipasi banyaknya peredaran narboka, Djarot ingin memperkuat peran BNN Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya dengan membangun gedung khusus BNNP. Djarot menilai kantor BNNP di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, tidak representatif.

Baca juga: RSJ Kendari Terpaksa Ikat Kaki dan Tangan Korban Obat PCC

"Kita ini kan mau perang pada narkoba, tapi sarananya minim, sistemnya minim, gedung tidak representatif. Makanya, saat ini sedang kami siapkan untuk bangun gedung yang besar di Tanah Abang untuk nanti bisa dipake BNNP," kata dia.

Gedung BNNP tersebut nanti akan dilengkapi tempat rehabilitasi pengguna narkoba.

Djarot menyebutkan, Pemprov DKI Jakarta memiliki tanggung jawab untuk menyediakan sarana dan prasarana guna mendukung kinerja BNNP. Dengan begitu, peredaran narkoba bisa diantisipasi demi menyelamatkan generasi anak-anak Indonesia.

"Yang kami khawatirkan kalau itu sudah menjalar sampai ke anak-anak sekolah, diracuni sejak SD, SMP, melalui jajanan, minuman, melalui bau-bauan. Kalau dulu saya tahu itu bau lem itu ya," ucap Djarot.

Polisi menetapkan lima tersangka dalam kasus peredaran obat jenis PCC dan obat keras lainnya di Kendari, Sulawesi Tenggara. Salah satunya seorang apoteker berinisial WYKA (34) dan asisten apoteker, AM (19).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, para pelaku ditangkap di tempat terpisah.

"Tersangka berprofesi sebagai apoteker dan asisten apoteker ditangkap di TKP Apotek Qiqa Jalan Sawo 2 Kota Kendari," kata Rikwanto melalui keterangan tertulis, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com