Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengutip Rizieq, Guru Sejarah di Depok Khawatir akan Kebangkitan PKI

Kompas.com - 21/09/2017, 08:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Pihak SMK Muhammadiyah 8 Depok menyatakan, salah satu alasan diadakannya acara nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI (1984) adalah untuk mewaspadai bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI).

Guru sejarah di sekolah tersebut, Sutarsa menyatakan, kekhawatiran akan bangkitnya partai yang eksis pada era Orde Lama itu mengacu pada ucapan pendiri Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

"Menurut Kiai Rizieq ada 20 tanda-tanda indikasi kebangkitan PKI. Salah satunya yang pernah saya dengar, upaya mencabut Tap MPR yang menyatakan PKI partai terlarang," kata Sutarsa saat ditemui di SMK Muhammadiyah 8 Depok, Rabu (20/9/2017) malam.

Sutarsa ditemui menjelang pemutaran film propaganda yang dibuat pemerintahan Presiden Soeharto itu di sekolahnya.

(Baca: Ketika Generasi Z Tonton Film G30S/PKI...)

Menurut Sutarsa, Gerakan 30 September 1965 merupakan bagian dari sejarah kelam dalam perjalanan bangsa Indonesia yang sudah seharusnya diketahui oleh generasi muda saat ini.

Hal itulah yang disebutnya perlu disampaikan ke anak-anak generasi saat ini, salah satunya dengan cara memutar kembali fim yang dibesut sutradara kawakan Arifin C Noer.

"Generasi ini harus diberikan pemahaman ini. Kalau mereka enggak tahu, nanti apa yang terjadi. Kata Presiden Soekarno, 'Jangan sekali-kali melupakan sejarah'," ujar Sutarsa.

Guru sejarah SMK Muhammadiyah 8 Depok, Sutarsa saat ditemui pada Rabu (20/9/2017) malam. Ia ditemui menjelang pemutaran film G30S/PKI di sekolahnya. Kompas.com/Alsadad Rudi Guru sejarah SMK Muhammadiyah 8 Depok, Sutarsa saat ditemui pada Rabu (20/9/2017) malam. Ia ditemui menjelang pemutaran film G30S/PKI di sekolahnya.
Seperti yang telah dijadwalkan, SMK Muhammadiyah 1 Depok menggelar acara nobar film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI pada Rabu malam.

Bertempat di masjid sekolah, acara nobar film G30S/PKI ternyata juga diikuti siswa-siswi dari SMP Muhammadiyah 8, sekolah yang masih satu kompleks dengan SMK Muhammadiyah 1.

(Baca juga: KPAI Anggap Film Pengkhianatan G30S/PKI Tidak Layak Ditonton Anak-anak)

Acara nobar film itu merupakan bagian dari rangkaian acara perayaan Tahun Baru Hijriyah yang digelar di sekolah tersebut.

Sebelum nobar, acara diisi dengan pembacaan puisi serta pembagian hadiah dari berbagai lomba yang diadakan pihak sekolah sejak siang harinya. Pemutaran film G30S/PKI terpantau baru dimulai sekitar pukul 21.30 WIB.

 

Kompas TV PAN akan mengumpulkan anggota DPRD Fraksi PAN se-Indonesia untuk nonton bareng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com