Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak TPS Ilegal, Pemkot Depok Akan OTT Pembuang Sampah Sembarangan

Kompas.com - 25/09/2017, 18:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok mencatat saat ini banyak tempat pembuangan sementara (TPS) ilegal di Depok. Lokasinya ada yang berada di bantaran kali, jalan utama dan underpass yang jarang dilintasi kendaraan.

Menurut data DLHK Kota Depok, lokasi TPS ilegal di antaranya berada di Jalan Gas Alam Sukatani, Jalan Pekapuran, Jalan Raya Tapos, Jalan Jambore, sepanjang Jalan Raya Bogor, Jalan Raya Citayam, Jalan Margonda, Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Bungur Beji, Jalan Raya Cilodong, Jembatan Panus, Jembatan Akses UI, Jembatan GDC, Setu Rawa Kalong, Makam Limo, dan Bojongsari Lama.

Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Depok Ki Kusumo menyatakan pihaknya sudah menertibkan sebagian TPS-TPS ilegal tersebut dalam sepekan terakhir.

Dia menyatakan penertiban akan terus dilakukan sampai lokasi-lokasi tersebut bersih dari sampah.

"Kegiatan ini dilakukan untuk mewujudkan Depok sebagai kota yang bersih dari sampah sesuai target zero waste city yang telah dicanangkan," kata Kusumo saat dihubungi, Senin (25/9/2017).

(baca: DKI Dapat Rp 64 Juta dari OTT Pembuang Sampah Sembarangan)

Menurut Kusumo, untuk mencegah munculnya kembali TPS ilegal, pihaknya akan menggencarkan operasi tangkap tangan (OTT) para pembuang sampah.

Kusumo menyatakan OTT akan dilakukan sepanjang hari, di beberapa titik yang dianggap rawan bagi pembuang sampah liar. Nantinya warga yang terkena OTT akan dikenakan sanksi, mulai dari teguran, sampai tindak pidana ringan (tipiring).

"Akan ada tim Buser setiap harinya terus berjalan untuk menangkap langsung pembuang sampah liar dengan berkeliling Depok. Melalui aksi ini diharapkan bisa memberikan efek jera kepada para pembuang sampah liar,” kata Kusumo.

Menurut Kusumo, OTT terhadap pembuang sampah sudah pernah menjaring seorang warga yang kedapatan membuang sampah di Jalan Juanda pada pekan lalu.

"Alhamdulillah ketangkap. Kami langsung minta tanda pengenal lalu ditindak dengan menjalani sidang tipiring nanti. Ternyata pas dilihat identitasnya dari luar Depok," ujar Kusumo.

Kompas TV Dulunya, selokan dipenuhi sampah domestik yang menyumbat aliran air dan menimbulkan aroma tidak sedap bagi warga sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com