Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompasianival 2017 Usung Tema "Kolaborasi Generasi"

Kompas.com - 26/09/2017, 14:10 WIB
Yudha Pratomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompasiana kembali menggelar ajang "kopi darat" blogger terbesar di Indonesia. Acara berskala nasional bertajuk "Kompasianival" ini mengangkat tema "Kolaborasi Generasi" dan akan dilaksanakan pada 21 Oktober mendatang di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan.

Menurut COO Kompasiana, Iskandar Zulkarnaen, Kompasianival memang sejak awal dirancang sebagai acara kopdar terbesar blogger dan netizen sejak pertama kali dihelat pada 2011 lalu.

Dalam acara ini setiap netizen boleh hadir, berinteraksi dengan para blogger dari seluruh Indonesia serta dengan narasumber yang diundang secara khusus untuk memeriahkan Kompasianival.

"Acara ini dibuat dengan konsep festival agar para peserta bisa lebih akrab satu sama lain dan menikmati suguhan sepanjang hari," ujar pria yang akrab disapa Isjet ini melalui pernyataan resminya.

Ide tema "Kolaborasi Generasi" yang diusung pada Kompasianival 2017 ini berawal dari tujuan untuk menyatukan serta memberi insight dari dua generasi yakni generasi lawas dan generasi masa kini.

Karena itulah dalam Kompasianival Kolaborasi Generasi ini nama-nama pembicara yang akan ikut sharing pun berasal dari dua generasi berbeda.

Misalnya, pada sesi sharing musik, pembicara yang hadir adalah Titiek Puspa yang mewakili generasi lawas akan disatupanggungkan dengan Eka Gustiwana yang berasal dari generasi digital.

Atau contoh lainnya pada sesi sharing film yang akan diisi oleh Christine Hakim bersama Yosep Anggi Noen.

"Ini untuk menambah semarak dunia maya dengan cara mempertemukan mereka yang biasa berinteraksi di media sosial di satu tempat kopdar yang meriah. Juga tentunya agar setelah acara seperti ini kualitas interaksi dan konten mereka di dunia maya semakin berbobot dan bermanfaat," lanjut Iskandar.

Sebagai informasi, Kompasianival, diambil dari frasa Kompasiana Karnival, merupakan ajang kopi darat terbesar yang setiap tahun mempertemukan blogger-blogger Kompasiana dari penjuru Indonesia di satu tempat.

Mereka tidak hanya bersilaturrahmi dan mengembangkan jejaring komunitas online di dunia nyata, tapi juga menikmati aneka kegiatan dan keceriaan dalam suasana yang guyub.

Kompasianival selalu diadakan di penghujung tahun dan menjadi puncak dari sekian banyak ragam kegiatan yang diadakan Kompasiana sepanjang tahun.

Semarak pesta para blogger ini dimulai pada tahun 2011, saat Kompasianival pertama kali digelar sebagai puncak dari perayaan ulang tahun Kompasiana yang jatuh pada tanggal 22 Oktober.

Aneka ragam permainan digital dan pertunjukan berlangsung meriah di setiap sudut, dilengkapi dengan pernak-pernik karnaval, termasuk atraksi badut yang mengelilingi ruang bundar f-Cone di lantai 7 fX, Jakarta, 10 Desember 2011.

Tahun berikutnya, 17 November  2012, Kompasianival menargetkan peserta yang lebih banyak. Skeeno Hall, Gandaria City dipilih menjadi sebagai saksi bisu semarak Kompasianival 2012 yang dihadiri oleh lebih dari seribu Kompasianer dan puluhan komunitas.

Ada Coin A Change, Milis Popok Kain, Kompasianer Hobi Jepret (Kampret), Fiksiana Community, Emak-Emak Blogger, Koplak Yo Band, Ayah ASI, WPAP dan banyak lagi.

Kini Kompasianival memasuki tahun ke tujuh. Dengan mengangkat tema "Kolaborasi Generasi" diharapkan tidak ada lagi sekat bagi dua generasi berbeda dalam berinteraksi dan berkontribusi positif di dunia maya.

"Kami berharap acara ini memberikan manfaat yang besar buat para netizen khususnya para blogger yang setiap saat memproduksi konten positif di internet," ujar Iskandar.

Bagi Anda yang ingin ikut berpartisipasi, Anda bisa mendaftarkan diri melalui halaman berikut ini: Kompasianival 2017

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com