Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stop Permainan Mafia, Harga Eceran Beras Ditetapkan Rp 8.100 per Kg

Kompas.com - 10/10/2017, 11:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan operasi pasar beras kualitas medium dengan menggunakan cadangan beras pemerintah dari Perum Bulog. Beras tersebut akan disalurkan oleh PT Food Station Tjipinang Jaya di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

Harga eceran tertinggi (HET) untuk beras ini adalah Rp 8.100 per kilogram. Harga ini ditentukan dari pemerintah pusat.

Direktur PT Food Stastion Tjipinang Arief Prasetyo Adi mengatakan, OP dilakukan karena selama ini terjadi kekurangan beras medium.

"Ada sedikit yang kita monitor bahwa beras medium sedikit berkurang. Pak Djarot ajukan ke Mendag dan Mentan untuk membantu beras medium di Pasar Cipinang," ujar Arief di Pasar Induk Beras Cipinang, Selasa (10/10/2017).

Baca: Djarot: Kalau Main-main dari Kesepakatan, Blacklist dan Keluar!

Rencananya, beras yang akan didistribusikan dalam OP ini sebanyak 75.000 ton.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang juga hadir di acara tersebut mengatakan, tujuan operasi pasar ini adalah untuk menstabilkan harga pangan di Jakarta. Selain itu, untuk memastikan kepada masyarakat bahwa stok pangan khususnya beras di Jakarta stabil.

"Supaya tidak ada lagi mafia dan kartel yang bermain yang memanfaatkan ini dan membikin harga pangan tidak stabil," ujar Djarot.

Baca: Kinmemai Premium, Beras Termahal di Dunia

Tujuan lainnya adalah untuk menjamin masyarakat berpenghasilan rendah agar mampu mengonsunsi beras berkualitas baik. Namun dengan harga yang relatif murah.

Peluncuran operasi beras ini dihadiri juga oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Baca: Djarot Terlambat dan Bikin Dua Menteri Menunggu

Kompas TV Sandi dan Djarot Tanya Jawab Soal Harga Bahan Pokok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com