Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musik Klasik dan Tari Tradisional Meriahkan Peresmian 100 RPTRA di Monas

Kompas.com - 10/10/2017, 22:18 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Malam ini suasana lapangan IRTI Monumen Nasional lebih semarak dari biasanya. Alunan musik yang dimainkan 100 pianis membuat suasana menjadi meriah.

Alunan musik para keyboardist mulai dimainkan setelah Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan 100 ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang baru bagi warga Jakarta.

"Akhirnya dengan mengucap Bismillahirrahmanirahim, 100 RPTRA pada hari ini tanggal 10 Oktober 2017 saya resmikan," ujar Djarot, di kawasan Monas, Selasa (10/10/2017).

(baca: Ada Peresmian RPTRA, Monas Dipadati Pasukan Warna)

Peresmian 100 RPTRA malam ini memang beda dari biasanya karena lebih megah dan meriah. Terdapat sebuah panggung besar yang didirikan di kawasan Monas. Selain alunan musik keyboardist dan pianis, tari-tari tradisional juga ditampilkan.

Sebanyak 100 RPTRA yang diresmikan serentak malam ini dibangun dengan menggunakan dana APBD DKI 2017.

Rinciannya adalah 15 RPTRA di Jakarta Pusat, 20 RPTRA di Jakarta Utara, 20 RPTRA di Jakarta Timur, 20 RPTRA di Jakarta Selatan, 20 RPTRA di Jakarta Barat, dan 5 RPTRA di Kepulauan Seribu. Anggaran yang digunakan untuk membangun 100 RPTRA itu mencapai Rp 152 miliar.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, pada 2016 pihaknya juga sudah membangun 123 RPTRA.

Dengan bertambahnya 100 RPTRA, artinya sudah 223 RPTRA yang dibangun dengan dana APBD.

"Jumlah ini belum termasuk RPTRA yang dibangun dengan CSR. RPTRA ini gencar dibangun salah satunya demi mewujudkan Jakarta sebagai kota layak anak dan ramah anak," ujar Agustino.

Pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama, RPTRA yang dibangun dengan dana APBD memang selalu diresmikan secara serentak. Berbeda dengan RPTRA yang dibangun dengan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR).

Basuki atau Ahok selalu meresmikan secara langsung dari lokasi RPTRA. Hal yang sama juga dilakukan oleh Djarot setelah menjabat sebagai gubernur.

Kompas TV Proyek 100 RPTRA yang dimulai bersama mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama telah selesai seluruhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

[Populer Megapolitan] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[Populer Megapolitan] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com