Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gatot Brajamusti Bantah Perkosa Anak di Bawah Umur

Kompas.com - 12/10/2017, 15:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gatot Brajamusti bantah telah melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur dalam sidang perdana kasus itu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2017). Usai dakwaan dibacakan, Gatot menyatakan dakwaan tidak sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi.

"Dia membantah isi dakwaan kami. Menurut terdakwa itu tidak benar," kata Jaksa Penuntut Umum Hadiman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dalam dakwaan disebutkan, korban berinisial CT melapor bahwa dirinya telah diperkosa Gatot ketika ia masih berusia 16 tahun atau di bawah umur. Pemerkosaan itu berlangsung dari tahun 2007 hingga 2011. Gatot mencekoki CT dengan zat terlarang. CT juga dipaksa untuk mengikuti 'ritual' seks Gatot di padepokan miliknya.

Lihat juga: Gatot Brajamusti Didakwa Paksa Remaja 16 Tahun Ikut Ritual Seks

Hadiman mengatakan, bantahan Gatot tidak hanya disampaikan saat sidang. Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang tercantum dalam dakwaan pun di membantah.

"Di dakwaan tidak mengakui. Tapi kami tetap berdasarkan apa yang disita, dilakukan pemeriksaan," ujar Hadiman.

 Sidang selanjutnya akan dilakukan pada Selasa (17/10/2017) depan. Saat itu Gatot dan penasihat hukum akan menyampaikan eksepsi atau keberatan.

Baca juga: Sejumlah Artis Akan Jadi Saksi di Persidangan Gatot Brajamusti

Hadiman mengatakan belum mempersiapkan bukti untuk melawan Gatot. Namun ia akan memanggil sejumlah artis yang dekat dengan Gatot sebagai saksi.

"Artis ada beberapa, semuanya yang ada di BAP, di dakwaan akan jadi saksi. Ada Reza, ada Elma Theana, ada banyaklah saya lihat," kata Hadiman.

Kompas TV Gatot Divonis 8 Tahun Penjara & Denda Rp 1 Miliar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com