Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lebih Baik Hidup Apa Adanya di Kampung Akuarium, daripada Harus di Rusun"

Kompas.com - 18/10/2017, 14:46 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Kampung Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara terlihat masih tinggal di bedeng-bedeng yang mereka bangun sendiri. Mereka mengaku enggan beranjak dari Kampung Akuarium.

Ida (54) misalnya, kendati mendapat jatah untuk tinggal di rumah susun (rusun), ia tidak mengambilnya dan justru memilih tinggal di bedeng sekaligus warung kecil yang ia bangun sendiri.

"Saya sebetulnya dapat rusun, tapi saya enggak mau. Jauh, di Cakung. Susah cari duitnya dan di sana kan juga disuruh bayar," kata Ida saat ditemui Kompas.com di warungnya, di Kampung Akuarium, Rabu (18/10/2017).

Ida yang mengaku tinggal di Kampung Akuarium sejak kecil tersebut memilih hidup apa adanya di bedeng kecilnya ketimbang hidup di rusun.

"Lebih baik hidup apa adanya di Kampung Akuarium, daripada harus di rusun"

Baca: Sempat Menentang, Anies Kini Enggan Komentari Penertiban Kampung Akuarium

Pantauan Kompas.com, sebagian besar warga Kampung Akuarium juga memilih untuk tinggal di bedeng-bedeng yang mereka bangun sendiri daripada harus mengontrak rumah di tempat lain atau tinggal di rusun.

"Ya begini aja mas kondisinya, kalau hujan kedinginan, angin gede suka terbang ini warung saya. Ya biarin, yang penting masih bisa tinggal di sini," imbuh Ida.

Selain membangun bedeng, warga lain di Kampung Akuarium juga tinggal di tenda-tenda besar yang disebut pemberian Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Ada empat tenda besar mas juga di sini. Dikasih sama Pak Prabowo," tandas Ida.

Baca: Alasan Ahok Tak Bisa Bangun Kampung Susun di Kampung Akuarium

Kompas TV Anies juga berjanji akan mencari solusi yang tepat dan memberikan keadlian bagi warga Kampung Akuarium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com