Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Ida dan Yana, Semoga Anies-Sandi Tepati Janji Bangun Kampung Akuarium

Kompas.com - 19/10/2017, 06:41 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, kini harap-harap cemas menantikan realisasi janji Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies-Sandi berjanji bakal membangun kembali Kampung Akuarium yang telah ditertibkan oleh pemimpin Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Mayoritas warga Kampung Akuarium adalah pendukung Anies-Sandi, terlihat berdasarkan perolehan suara di permukiman tersebut pada saat pilkada unggul jauh dari para pesaingnya.

Dua warga Kampung Akuarium, Ida (54) dan Yana (40), meminta Anies-Sandi tidak lupa pada janji membangun kembali rumah-rumah di Kampung Akuarium.

Aktivitas warga di rumah semi-permanen di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2017). Kawasan yang dihuni sekitar 160 KK ini kembali jadi perbincangan setelah Gubernur Anies Baswedan merencanakan Kampung Akuarium sebagai proyek percontohan pertama pembangunan rumah berlapis di Jakarta.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Aktivitas warga di rumah semi-permanen di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2017). Kawasan yang dihuni sekitar 160 KK ini kembali jadi perbincangan setelah Gubernur Anies Baswedan merencanakan Kampung Akuarium sebagai proyek percontohan pertama pembangunan rumah berlapis di Jakarta.

"Inginnya mudah-mudahan Anies-Sandi tepat omongannya, katanya sih ingin dibangun lagi ini, mau dibikin kampung deret, mudah-mudahan enggak meleset, mudah-mudahan saja," ujar Yana, saat ditemui Kompas.com di Kampung Akuarium, Rabu (18/10/2017).

(baca: Anies: Kampung Akuarium Contoh Nyata Ketidakadilan di Jakarta)

Yana dan Ida mewakili warga yang tidak ingin pindah dari Kampung Akuarium meski mendapat jatah menghuni rumah susun (rusun) setelah permukimannya ditertibkan pada April 2016.

"Saya sebetulnya dapat rusun, tapi saya enggak mau. Jauh, di Cakung. Susah cari duitnya dan di sana kan juga disuruh bayar," kata Ida.

Bagi Ida dan Yana, kehidupan di rusun tidak cocok dengan mereka yang tidak memiliki penghasilan tetap setiap bulan.

Aktivitas warga di rumah semi-permanen di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2017). Kawasan yang dihuni sekitar 160 KK ini kembali jadi perbincangan setelah Gubernur Anies Baswedan merencanakan Kampung Akuarium sebagai proyek percontohan pertama pembangunan rumah berlapis di Jakarta.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Aktivitas warga di rumah semi-permanen di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2017). Kawasan yang dihuni sekitar 160 KK ini kembali jadi perbincangan setelah Gubernur Anies Baswedan merencanakan Kampung Akuarium sebagai proyek percontohan pertama pembangunan rumah berlapis di Jakarta.

"Di rusun itu tempat istirahat kalau sudah punya duit banyak. Susah nyari duit di sana. Mending di sini biar tidur di bedeng juga enggak apa-apa. Kalau ada gaji bulanan enggak apa-apa di rusun, tapi kan sekarang kami gajinya harian gini bisa apa," keluh Yana.

(baca: Anies-Sandi Unggul Jauh di Kampung Akuarium)

Di Kampung Akuarium kinu, masih banyak warga yang memilih tinggal di bedeng-bedeng ketimbang mengontrak rumah atau sewa rusun.

"Ya begini aja kondisinya, kalau hujan kedinginan, angin gede suka terbang ini warung saya. Lebih baik di sini daripada di rusun. Ya biarin, yang penting masih bisa tinggal di sini," ungkap Ida.

Karena itu, Ida dan Yana sangat berharap Anies-Sandi menepati janji membangun permukiman di Kampung Akuarium.

"Mau dibangun rusun atau rumah enggak apa-apa asalkan tetap lokasinya di sini, di Kampung Akuarium. Intinya kampungnya dikembalikan, jangan dihilangkan," ujar Yana.

Kompas TV Anies juga berjanji akan mencari solusi yang tepat dan memberikan keadlian bagi warga Kampung Akuarium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com