Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Pemain Mitra Kukar yang Gandakan Dollar Buronan Polisi sejak 2013

Kompas.com - 19/10/2017, 16:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ndetou Blaise (38), mantan pemain klub sepak bola Mitra Kukar yang ditangkap polisi atas kasus penipuan bermodus penggandaan uang dollar, ternyata masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2013.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bismo Teguh Prakoso mengatakan Ndetou pernah terlibat kasus serupa.

"Dia belajar modus ini dari temannya yang residivis kasus 2013, dia DPO di kasus itu," kata Bismo di Mapolrestro Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2017).

Hasil penyidikan sementara, Ndetou adalah warga Kamerun yang masuk ke Indonesia pada 2004 silam. Ia masuk ke Indonesia dengan izin sebagai pencari suaka.

Di Indonesia, Ndetou bergabung dengan berbagai klub sepak bola seperti Mitra Kukar dan Persiba. Karirnya kemudian merosot dan akhirnya berhenti main sepak bola pada 2010.

"Pelaku tidak ada pekerjaan, dia pindah-pindah satu kafe ke kafe lain mencari uang," kata Bismo.

Baca: Eks Pemain Mitra Kukar Ditangkap karena Menipu Bisa Gandakan Dollar

Sejak tak lagi bermain bola, Ndetou diketahui sering berbuat kriminal. Seperti pada 2013 lalu, Ndetou ikut temannya Oliver Siewe Tchachoua dan pacarnya RA Pragita Noviana untuk menipu dengan modus serupa. Oliver divonis 1,5 tahun dalam kasus itu. Sementara Ndetou tak tertangkap.

Di Jakarta, Ndetou tinggal di Apartemen Mediterania Kemayoran bersama pacarnya. Ia menipu untuk mencukupi kebutuhannya.

Ndetou akhirnya ditangkap pada 8 Oktober 2017 lalu karena menipu temannya bernama Arif. Kepada Arif, ia menjanjikan bisa menggandakan uang dollar Amerika Serikat.

"Dari aksi itu pelaku untung Rp 9 juta," ujar Bismo.

Ndetou kini terancam hukuman hingga empat tahun penjara sesuai Pasal 378 KUHP tentang penipuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com