Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Pidato Anies, Djarot Bilang Itu Bisa Memecah Belah

Kompas.com - 23/10/2017, 07:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menanggapi  pidato Gubernur DKI Anies Baswedan yang mengandung kata pribumi ketika Djarot diwawancarai Najwa Shihab pada Minggu (22/10/2017) malam. Najwa menayangkan secara langsung wawancara itu melalui akun sosial media seperti Youtube, Instagram, dan Facebook.

Saat ditanya Najwa, awalnya Djarot enggan berkomentar. Namun akhirnya Djarot menjawab juga.

"Karena saya enggak tahu apa pola pikirnya dia, maunya apa enggak ngerti. Nawaitu-nya dorongan dari dalamnya benaknya apa saya enggak tahu ya, daripada saya keliru," kata Djarot ketika ditanya Najwa tentang hal itu.

Baca juga : Kata Pribumi dari Anies Baswedan Juga Dibahas di Luar Negeri

Namun, kesan yang didapat Djarot dari pidato Anies seolah-olah saat ini masih zaman kolonial. Menurut Djarot, ungkapan pribumi dan non-pribumi saat ini sudah tidak relevan lagi. Semua orang mestinya disebut sebagai warga negara Indonesia. Djarot bahkan khawatir apa yang disampaikan Anies melalui pidatonya bisa membelah warga.

"Saya enggak tahu apa yang dia maksud. Bagi saya ya sudah selesai soal itu, ada Inpres ada Undang-undang. Menurut saya maaf ya, itu bisa belah-belah lagi," ujar Djarot.

Anies sudah menjelaskan bahwa konteks pidatonya terkait zaman kolonialisme dulu. Djarot pun meminta Najwa memerhatikan kembali isi pidatonya. Lebih lanjut, Djarot mengatakan kolonialisme dulu juga bukan hanya terjadi di Jakarta. Penjajahan terjadi di seluruh Indonesia.

Tepat pada malam sebelum melepas jabatan, Djarot berkumpul bersama para relawan di Lapangan Banteng. Djarot mengatakan dia justru berpesan kepada pendukungnya untuk bersatu dan berdamai.

"Saya minta bersatu, tetap kawal, rukun," ujar Djarot.

Baca juga : Polisi Masih Kaji Sejumlah Laporan terhadap Anies Baswedan Terkait Pribumi

Obrolan tentang pidato Anies ini bahkan juga dibahas saat dia mengunjungi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kata Djarot, Ahok bertanya-tanya apa maksud pidato Anies itu.

"Dia (Ahok) tanya, 'Apa maksudnya, Mas?' Ya ora ngerti aku' Tapi ya sudahlah, sudah lewat. Kita lihat ke depannya kayak apa," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com