Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "Lotus" Meredup dan Mau Tutup Gerai

Kompas.com - 25/10/2017, 09:53 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ritel-ritel ternama di DKI Jakarta satu per satu berguguran. Setelah beberapa waktu lalu Matahari Department Store menutup beberapa gerainya, kini giliran Lotus Department Store mengalami hal serupa.

Lotus yang berada di gedung Djakarta Theater XXI, Thamrin, Jakarta Pusat akan berhenti beroperasi per 31 Oktober 2017.

Seperti umumnya ritel yang ingin gulung tikar, manajemen Lotus pun memberikan diskon besar-besaran untuk seluruh produk jualannya, mulai dari baju, celana, tas, sepatu, hingga kosmetik. Besar diskonnya hingga 80 persen.

"Iya akhir bulan ini bakal tutup. Makanya diskon besar-besaran," kata seorang karyawan Lotus Department, kepada Kompas.com, Selasa (24/10/2017).

Karyawan Lotus mengatakan, kendati diskon di Lotus diberikan sejak awal Oktober 2017, ramainya pengunjung justru jelang akhir bulan. Diduga itu terjadi karena kabar tentang diskon viral di media sosial.

Seorang pengunjung mengamati suasana di dalam Lotus Department Store di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Menurut informasi karyawan, gerai Lotus di seluruh Indonesia akan ditutup pada 31 Oktober 2017.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Seorang pengunjung mengamati suasana di dalam Lotus Department Store di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Menurut informasi karyawan, gerai Lotus di seluruh Indonesia akan ditutup pada 31 Oktober 2017.

"Ya ini diskonnya sudah dari awal bulan, tapi baru ramainya pas ada di media sosial. Mulai kemarin Sabtu-Minggu, tapi yang hari ini lebih dari kemarin," ujar karyawan itu kemarin.

Salah satu pusat keramaian di dalam Lotus adalah di Sport Station. Pengunjung yang datang langsung menyerbu lantai dua Lotus, tempat Sport Station berada.

Namun, para pengunjung tak bisa langsung memasuki Sport Station dan memilih barang serta membelinya. Mereka mesti antre untuk memasuki tempat tersebut. Terjadi antrean hingga kurang lebih 100 meter untuk memasuki gerai Sport Station.

"Ini di dalam sudah crowded, jadi dibikin antrean seperti ini," ucap karyawan itu.

Bagian lainnya yang ramai dikerubuti pengunjung adalah gerai kosmetik dan  pakaian pria serta wanita.

Pengunjung saat mengantri untuk membeli pakaian diskon di Lotus Department Store, Djakarta Theater XXI, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Menurut informasi yang diterima dari karyawan, gerai Lotus di seluruh Indonesia akan ditutup pada 31 Oktober 2017.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pengunjung saat mengantri untuk membeli pakaian diskon di Lotus Department Store, Djakarta Theater XXI, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Menurut informasi yang diterima dari karyawan, gerai Lotus di seluruh Indonesia akan ditutup pada 31 Oktober 2017.

Namun si sisi lain, beberapa area yang menjual sepatu pria dan kosmetik terlihat kosong. Tidak ada barang yang dipajang di sana. Hal itu kemudian membuat beberapa pengunjung pulang dengan tangan kosong karena barang yang dicari tidak ada alias sudah terjual.

"Ya ini mau pulang aja, soalnya sepatu yang saya cari udah enggak ada. Jadi sia-sia deh ke sini," kata seorang pengunjung.

Pada puncak keramaian Selasa kemarin, manajemen Lotus menerapkan sistem buka tutup bagi para pengunjung. Para pengunjung yang ada di dalam Lotus membludak dan dikhawatirkan bisa menimbulkan hal-hal tidak diinginkan.

Para pengunjung yang datang pada pukul 17.30 WIB harus menunggu selama satu jam agar bisa masuk.

"Tutup dulu ini pintu utama sampai jam setengah 7, pengunjung yang sudah di dalam bisa dialihkan keluar lewat pintu lainnya," kata seorang supervisor Lotus Department Store.

Pengunjung memilih pakaian diskon di Lotus Department Store, Djakarta Theater XXI, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Menurut informasi karyawan, gerai Lotus di seluruh Indonesia akan ditutup pada 31 Oktober 2017.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pengunjung memilih pakaian diskon di Lotus Department Store, Djakarta Theater XXI, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Menurut informasi karyawan, gerai Lotus di seluruh Indonesia akan ditutup pada 31 Oktober 2017.

Rencana tutupnya Lotus ditanggapi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dia memastikan pemerintah tidak akan tinggal diam melihat gerai-gerai ritel berjatuhan. Ia akan mencari tahu penyebab akan tutupnya gerai Lotus Thamrin tersebut.

"Kami akan terus memonitor perubahan dari perekonomian apakah diakibatkan suatu era digitalisasi," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, alasan ritel modern menutup gerainya bisa saja disebabkan oleh rencana transformasi ke online. Hal itu menyusul perkembangan ekonomi digital.

Pemerintah, lanjut Sri Mulyani, menilai sektor ritel sebagai salah satu sektor yang penting bagi ekonomi. Sebab sektor tersebut berhubungan langsung dengan kebutuhan konsumsi masyarakat.

"Tetapi kami juga melihat sektor lain apakah mereka menghadapi tekanan atau perubahan karena adanya konsep digitalisasi ekonomi atau tidak. Kami akan terus memformulasikan policy-nya," jelas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com