Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa PDS HB Jassin Lebih Memilih Tawaran Anies ketimbang Ahok?

Kompas.com - 07/11/2017, 13:14 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin sepakat menyerahkan pengelolaan PDS HB Jassin kepada Pemprov DKI Jakarta. Hal itu disepakati seusai pertemuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Dewan Pembina PDS HB Jassin, Ajip Rosidi, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Tawaran untuk menjadikan pengelolaan PDS HB Jassin di bawah pengawasan Pemprov DKI Jakarta sebenarnya juga terlontar oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok saat itu menawarkan agar Pemprov DKI Jakarta mengambil alih PDS HB Jassin karena kesulitan pendanaan.

Namun, tawaran tersebut ditolak pihak PDS HB Jassin. Lalu, mengapa kini PDS HB Jassin lebih menerima tawaran Anies ketimbang Ahok?

Kepala Koordinator Pelaksana PDS HB Jassin, Ariyani Isnamurti, mengatakan, keputusan lebih memilih tawaran Anies dibandingkan dengan Ahok merupakan keputusan Ajip Rosidi.

Meski tak mengetahui secara spesifik pertimbangan yang diambil, Ariyani menilai, keputusan tersebut terkait dengan cara dialog yang dilakukan Anies.

Baca juga: Gubernur Berganti, PDS HB Jassin Kini Bersedia Dikelola Pemprov DKI

"Itu kan semua keputusannya Pak Ajip. Kalau saya bilang mungkin trust (kepercayaan) ke Pak Anies," ujar Ariyani saat ditemui Kompas.com di PDS HB Jassin, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2017).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Ajip Rosidi, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/11/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Ajip Rosidi, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/11/2017).
Anies, kata Ariyani, melakukan pendekatan secara persuasif terhadap pihak PDS HB Jassin.

Selain itu, Anies bercerita bahwa mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mendokumentasikan dan menyimpan karya tulis milik keluarganya. Ariyani menilai, kesamaan itulah yang membuat Ajip akhirnya memercayakan pengelolaan PDS HB Jassin kepada Anies.

Baca juga: Anies Ingin Jadikan PDS HB Jassin Terkemuka di Asia Tenggara

Setelah diambil alih, nantinya semua koleksi buku dan pegawai yang ada di sana akan dikelola Unit Pengelola Teknis. Pemprov DKI Jakarta akan melakukan digitalisasi terhadap semua dokumen sastra di sana.

"Dia lihat mungkin cara Pak Anies menyampaikan, melobi, dan menceritakan bahwa Pak Anies mendokumentasikan karya-karya keluarganya, karya ayahnya. Pak Ajib lihat itu sehingga dia berharap kepada Pak Anies (terhadap pengelolaan PDS HB Jassin)," ujar Ariyani.

Kisruh PDS HB Jassin bermula ketika sejarawan JJ Rizal mengeluh soal Pemprov DKI Jakarta yang tidak lagi memberikan dana hibah kepada PDS HB Jassin.

Baca juga: Persoalan Keberlangsungan PDS HB Jassin dan Komentar Pedas Ahok

Saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok mengaku sudah menawarkan mengambil alih pengelolaannya. Namun, kata Ahok, HB Jassin menolak tawaran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com